Paus Fransiskus Ungkap Tiga Karya Sinema yang Membekas di Hatinya
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, dikenal memiliki apresiasi yang tinggi terhadap seni, termasuk film. Beliau bahkan beberapa kali terlibat dalam diskusi mendalam mengenai berbagai karya sinematik. Dari sekian banyak film yang pernah disaksikannya, ada tiga judul yang tampaknya memiliki makna khusus bagi Paus Fransiskus.
Tiga Film Pilihan Paus Fransiskus
-
Babette's Feast (1987)
Film Denmark tahun 1987 ini mengisahkan tentang dua bersaudara dan juru masak mereka, seorang wanita Prancis bernama Babette, yang tiba-tiba muncul di depan pintu rumah mereka. Komunitas religius kecil mereka berusaha memahami Babette dan bakat memasaknya, terutama ketika dia memutuskan untuk menyiapkan hidangan Prancis yang mewah untuk kelompok tersebut.
Beberapa bulan setelah menjabat sebagai Paus pada tahun 2013, Paus Fransiskus dalam wawancara dengan America Magazine menyoroti bagaimana media kreatif telah memengaruhi hidupnya. Paus menyebut komposer seperti Mozart dan Bach serta pelukis seperti Caravaggio sebagai pihak yang telah memengaruhinya, dan ia juga menyebutkan beberapa film yang telah menyentuh hatinya.
Film ini dengan cerdas mengangkat pertanyaan tentang iman dan tujuan hidup melalui eksplorasi seni kuliner Babette dan kesediaannya untuk menyerahkan segalanya demi kepentingan orang-orang di komunitasnya. Paus Fransiskus memuji film ini karena secara visual sangat memukau dan menyoroti bagaimana kreativitas tidak terpisahkan dari pemeliharaan iman seseorang.
-
Rome, Open City (1945)
Film ini mengambil latar di Roma segera setelah pendudukan Nazi. Rome, Open City menggambarkan bagaimana warga kota terus menjalani hidup mereka dan berjuang secara diam-diam melawan pendudukan meskipun menghadapi kesulitan yang luar biasa. Film ini mengikuti berbagai karakter, termasuk seorang wanita hamil dan seorang pendeta Katolik, saat mereka bergulat dengan keputusan mereka dan bagaimana keadaan perang telah mengubah pemahaman mereka tentang Tuhan.
Paus Fransiskus menyebutkan bahwa ia menonton semua film Italia bersama Anna Magnani dan Aldo Fabrizi saat masih kecil bersama orang tuanya. Selain menjadi film yang sangat menyentuh dan kaya tema, film ini juga memiliki tempat khusus bagi Paus karena kehadirannya di masa kecilnya.
-
La Strada (1954)
Di antara ketiga film tersebut, La Strada disebut sebagai film yang paling disukai oleh Paus Fransiskus. Sama seperti Rome, Open City, La Strada kini dikenal sebagai salah satu film paling berpengaruh sepanjang masa, meskipun reaksi awalnya sangat beragam.
Film ini berpusat pada seorang wanita muda bernama Gelsomina yang dijual kepada seorang pria kuat oleh ibunya dan dipaksa bekerja sebagai badut. Sepanjang film, para karakter berjuang untuk mengatasi keadaan mereka dan mencari makna di tengah kesulitan.
Paus Fransiskus merasa cocok dengan film ini, yang secara implisit merujuk kepada St. Fransiskus. Tokoh-tokoh dalam La Strada menderita tetapi terus kembali kepada hal-hal dan orang-orang yang menyiksa mereka. Dimasukkannya La Strada oleh Paus di antara film-film favoritnya menunjukkan pentingnya model kehidupan dalam cerita tersebut sebagai pencarian yang sederhana akan hubungan dan makna.