Google Terapkan Kebijakan Hybrid, Karyawan WFH Diminta Kembali ke Kantor

Raksasa teknologi Google, mengambil langkah signifikan dalam mengubah model kerja pasca-pandemi dengan menerapkan kebijakan hybrid yang mengharuskan sebagian karyawan yang sebelumnya bekerja dari rumah (WFH) untuk kembali bekerja di kantor minimal tiga hari dalam seminggu.

Keputusan ini menandai perubahan besar dalam strategi perusahaan setelah sebelumnya memberikan fleksibilitas kerja jarak jauh yang luas selama pandemi COVID-19. Perusahaan juga menawarkan opsi pengunduran diri sukarela bagi karyawan yang tidak dapat atau tidak bersedia mematuhi kebijakan baru ini, menandakan keseriusan Google dalam menerapkan perubahan ini.

Kebijakan ini tidak berlaku untuk semua karyawan, tetapi ditargetkan pada tim tertentu dan karyawan yang tinggal dalam jarak yang wajar dari kantor Google. Juru bicara Google, Courtenay Mencini, menyatakan bahwa kolaborasi tatap muka tetap menjadi bagian penting dari budaya inovasi dan pemecahan masalah kompleks perusahaan. Keputusan untuk meminta karyawan kembali ke kantor bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas tim.

Langkah Google ini mengikuti jejak perusahaan teknologi lainnya yang juga mulai menyesuaikan kebijakan kerja jarak jauh mereka. Perubahan ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam industri teknologi, dengan perusahaan-perusahaan yang mencoba menyeimbangkan manfaat fleksibilitas kerja jarak jauh dengan nilai kolaborasi tatap muka dan interaksi langsung.

Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, menekankan pentingnya kehadiran fisik di kantor, terutama di divisi kecerdasan buatan (AI). Brin menyatakan bahwa karyawan di divisi AI harus berada di kantor setiap minggu, dan bahkan menyarankan peningkatan jam kerja hingga 60 jam per minggu. Dorongan ini mencerminkan fokus Google untuk meningkatkan upaya di bidang AI dan bersaing secara efektif di pasar yang semakin kompetitif.

Kebijakan baru Google ini menimbulkan berbagai reaksi dari karyawan. Beberapa menyambut baik kesempatan untuk kembali berkolaborasi secara langsung dengan rekan kerja, sementara yang lain menyatakan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap keseimbangan kehidupan kerja dan fleksibilitas yang sebelumnya mereka nikmati. Efektivitas jangka panjang dari kebijakan hybrid ini akan terus dipantau dan dievaluasi oleh perusahaan.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait kebijakan baru Google:

  • Kebijakan Hybrid: Karyawan WFH tertentu diminta kembali ke kantor minimal tiga hari seminggu.
  • Opsi Sukarela: Google menawarkan pilihan pengunduran diri sukarela bagi yang tidak dapat memenuhi kebijakan baru.
  • Fokus pada Kolaborasi: Google menekankan pentingnya kolaborasi tatap muka untuk inovasi dan pemecahan masalah.
  • Divisi AI: Sergey Brin menekankan kehadiran fisik di kantor untuk karyawan di divisi AI.
  • Respons Karyawan: Kebijakan ini menuai reaksi beragam dari karyawan, baik positif maupun negatif.

Langkah Google ini menjadi sorotan dan dapat memengaruhi kebijakan perusahaan teknologi lainnya di masa depan. Bagaimana kebijakan hybrid ini memengaruhi produktivitas, inovasi, dan kepuasan karyawan Google akan menjadi studi kasus yang menarik untuk industri teknologi secara keseluruhan.