AS dan Korea Selatan Optimistis Capai Kesepakatan Dagang Sebelum Tenggat Waktu Tarif
Amerika Serikat dan Korea Selatan Intensifkan Pembicaraan Dagang Menuju Kesepakatan Komprehensif
Amerika Serikat dan Korea Selatan menunjukkan sinyal positif dalam negosiasi perdagangan bilateral, mengisyaratkan potensi kesepakatan yang akan dicapai sebelum berakhirnya masa penangguhan tarif pada Juli 2025. Progres signifikan ini diungkapkan setelah pertemuan tingkat tinggi antara pejabat keuangan dan perdagangan kedua negara di Washington.
Delegasi AS, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, bertemu dengan Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok dan Menteri Industri Ahn Duk-geun. Pertemuan tersebut menghasilkan optimisme bahwa kerangka kerja sama perdagangan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kami mungkin bergerak lebih cepat dari yang kami kira, dan kami akan membicarakan istilah teknis paling cepat minggu depan," ujar Bessent, memberikan indikasi bahwa pembicaraan telah mencapai tahap yang lebih konkret.
Meskipun rincian spesifik dari potensi kesepakatan belum diungkapkan secara detail, Korea Selatan sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk mendapatkan pengecualian dari tarif timbal balik dan tarif khusus AS. Sebagai imbalannya, Korea Selatan menawarkan kerja sama di sektor-sektor strategis seperti pembuatan kapal dan energi, serta upaya bersama untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang ada.
Choi Sang-mok, Menteri Keuangan Korea Selatan, mengumumkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan pada tanggal 15-16 Mei di Korea Selatan. Fokus utama diskusi mendatang akan mencakup empat area kunci:
- Tarif dan tindakan non-tarif
- Keamanan ekonomi
- Kerja sama investasi
- Kebijakan mata uang
Korea Selatan secara khusus menyoroti dampak negatif tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump terhadap sektor otomotif negara tersebut. Upaya untuk mengurangi dampak ini menjadi prioritas utama dalam negosiasi.
Selain isu-isu perdagangan, Choi juga mengklarifikasi bahwa biaya pertahanan tidak menjadi bagian dari pembahasan selama pertemuan di Washington. Namun, Kementerian Keuangan Korea Selatan dan Departemen Keuangan AS akan mengadakan diskusi terpisah mengenai kebijakan mata uang atas permintaan pihak AS, menunjukkan cakupan luas dari dialog bilateral ini.