Kenaikan IHSG Didorong Pertemuan Prabowo dengan Pengusaha dan Penundaan Tarif Trump
Kenaikan IHSG Didorong Pertemuan Prabowo dengan Pengusaha dan Penundaan Tarif Trump
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Maret 2025, dengan peningkatan 0,27% dan mencapai level 6.682. Penguatan ini terjadi setelah IHSG bergerak dalam rentang 6.617 hingga 6.682, dengan titik terendah di angka 6.577. Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, peningkatan ini dipengaruhi oleh dua faktor signifikan: pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah konglomerat terkemuka, serta penundaan pengenaan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada produk Meksiko dan Kanada.
Pertemuan Prabowo dengan para pengusaha di Istana Presiden pada Kamis, 6 Maret 2025, dinilai sebagai katalis positif bagi pasar modal Indonesia. Para pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut, berdasarkan unggahan resmi Sekretariat Kabinet, mencakup tokoh-tokoh terkemuka seperti Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Franky Widjaja, Dato' Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Iman Rachman menyatakan dengan tegas bahwa pertemuan tersebut memberikan sentimen positif yang kuat, menunjukkan dukungan pemerintah dan kalangan pengusaha terhadap pasar modal domestik. Hal ini diperkuat dengan pertemuan lanjutan Prabowo dengan para pengusaha lainnya pada hari Jumat, termasuk Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Garibaldi Thohir, Anindya Bakrie, Chairul Tanjung, dan lainnya. Kehadiran para tokoh bisnis ternama ini memberikan sinyal optimisme dan kepercayaan terhadap perekonomian nasional.
Sementara itu, faktor eksternal juga memberikan kontribusi positif terhadap IHSG. Penundaan pengenaan tarif oleh Presiden Trump pada produk Meksiko dan Kanada, yang tercantum dalam Perjanjian USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pasar modal Indonesia. Iman Rachman menjelaskan bahwa penundaan ini mengurangi ketidakpastian global yang sebelumnya telah menekan kinerja IHSG. Ia menekankan bahwa kinerja IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global, dan perpaduan dari faktor-faktor tersebut membentuk situasi pasar yang dinamis. Sebelumnya, ancaman tarif AS telah menyebabkan pelemahan IHSG sebesar 7,83% pada periode 24-28 Februari 2025, diiringi oleh aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 21,90 triliun year-to-date (ytd).
Penundaan tarif Trump, yang diumumkan melalui platform media sosial Truth Social, dikatakan merupakan hasil dialog antara Presiden Trump dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan negosiasi antara pejabat Kanada dan pemerintah AS. Keputusan ini memberikan jeda dan mengurangi tekanan pada pasar global, memberikan dampak positif pada pasar modal Indonesia. Meski demikian, Iman Rachman tetap mengingatkan bahwa IHSG tetap rentan terhadap berbagai faktor, baik positif maupun negatif, yang berasal dari dalam maupun luar negeri, dan fluktuasi tetap mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada Jumat, 7 Maret 2025, mencerminkan dampak positif dari kebijakan domestik dan perkembangan positif dalam dinamika geopolitik global. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta pergerakan positif di kancah internasional, memberikan sinyal optimisme terhadap prospek pasar modal Indonesia di masa mendatang. Namun, perlu diingat bahwa dinamika pasar tetap kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu dipantau secara konsisten.