Konflik Kashmir Memanas, Pakistan Batasi Wilayah Udara untuk Penerbangan India
Ketegangan antara Pakistan dan India mencapai titik krusial setelah serangan mematikan yang menyasar wisatawan di wilayah Kashmir. Insiden ini, yang menewaskan puluhan orang, memicu serangkaian tindakan balasan yang meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di antara kedua negara.
Serangan yang terjadi pada hari Selasa (22/4) tersebut, menargetkan sebuah lokasi wisata populer di Kashmir. New Delhi menuding adanya keterlibatan warga negara Pakistan dalam serangan tersebut, sebuah klaim yang kemudian dibantah oleh Islamabad. Sebagai respons, India mengambil langkah-langkah diplomatik dan ekonomi yang tegas, termasuk menangguhkan perjanjian pembagian air Sungai Indus dan menutup jalur perlintasan darat dengan Pakistan.
Pakistan merespons dengan menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan India. Langkah ini diumumkan pada hari Kamis (24/4) dan diperkirakan akan berdampak signifikan pada rute penerbangan komersial di kawasan tersebut. Selain itu, Pakistan juga mengumumkan penangguhan semua aktivitas perdagangan dengan India, termasuk yang melalui pihak ketiga, serta menghentikan penerbitan visa khusus Asia Selatan untuk warga negara India.
Pemerintah Pakistan juga mengancam akan menangguhkan perjanjian bilateral dengan India, termasuk Perjanjian Simla tahun 1972, kecuali New Delhi menghentikan apa yang disebut Islamabad sebagai "dukungan terhadap terorisme di dalam wilayah Pakistan". Perjanjian Simla, yang ditandatangani setelah perang tahun 1971, bertujuan untuk mengatur hubungan bilateral antara kedua negara, termasuk penghormatan terhadap garis kendali di Kashmir.
Lebih lanjut, Pakistan mengecam keras penangguhan Perjanjian Air Indus oleh India. Islamabad memperingatkan bahwa setiap upaya untuk mengganggu aliran air yang menjadi hak Pakistan akan dianggap sebagai "tindakan perang" dan akan direspon dengan kekuatan penuh.
Perjanjian Air Indus, yang ditengahi oleh Bank Dunia, membagi sumber daya air Sungai Indus dan anak-anak sungainya antara India dan Pakistan. Perjanjian ini telah bertahan selama beberapa dekade, bahkan selama periode konflik bersenjata antara kedua negara.
Situasi yang memanas ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan internasional. Belum ada pernyataan resmi dari pihak India atas tindakan terbaru Pakistan. Dunia internasional berharap kedua negara dapat menahan diri dan mencari solusi damai untuk menyelesaikan sengketa yang telah berlangsung lama ini.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Serangan di Kashmir memicu ketegangan antara India dan Pakistan.
- India menuding keterlibatan warga Pakistan dalam serangan tersebut.
- Pakistan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan India dan menangguhkan perdagangan.
- Pakistan mengancam akan menangguhkan perjanjian bilateral, termasuk Perjanjian Simla.
- Pakistan memperingatkan India agar tidak mengganggu aliran air Sungai Indus.
- Situasi ini menimbulkan kekhawatiran internasional.