Jokowi Jadi Utusan Prabowo di Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Alasannya
Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjuk mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai utusan khusus dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia. Keputusan ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, dan menjadi sorotan publik.
Keputusan Prabowo ini didasari oleh kedekatan historis antara Jokowi dan Paus Fransiskus. Muzani menjelaskan bahwa Paus Fransiskus merupakan tamu kehormatan Jokowi saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada September 2024 lalu. Mengingat posisi Jokowi saat itu sebagai kepala negara yang menjalin hubungan baik secara langsung dengan Paus Fransiskus, Prabowo merasa penting untuk menghormati tingkatan tersebut dengan menunjuk Jokowi sebagai perwakilan.
"Pak Jokowi adalah presiden ketika itu yang bertemu langsung ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta, sehingga Pak Prabowo merasa tingkatnya adalah tingkat kepala negara ketika itu," ujar Muzani.
Selain Jokowi, Prabowo juga menunjuk sejumlah tokoh lain untuk mendampingi sebagai bagian dari delegasi Indonesia. Mereka adalah Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga memberikan keterangan terkait pengiriman utusan ini. Ia menjelaskan bahwa delegasi tersebut membawa surat pribadi dari Prabowo yang berisi ungkapan belasungkawa mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Dalam surat tersebut, Prabowo juga menyampaikan harapan agar semangat yang selama ini disebarkan oleh Paus Fransiskus dapat terus dilanjutkan.
"Utusan-utusan khusus dari Bapak Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Berdasarkan informasi tadi malam, semua sudah berangkat dan berdasarkan perhitungan waktu, beliau-beliau sudah sampai di Roma," kata Prasetyo.
Prasetyo menambahkan bahwa Prabowo berharap nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan Paus Fransiskus, seperti keberpihakan pada kaum lemah, miskin, dan tertindas, dapat terus diwariskan dan diamalkan.
Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025, telah menyisakan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.