Tragedi di OKU Timur: Anak Tega Akhiri Nyawa Ibu Akibat Perselisihan Finansial

Kabupaten OKU Timur diguncang peristiwa tragis, seorang pemuda bernama Gusmadi Wiranata (23) tega menembak ibu kandungnya sendiri, Hely Febriyanti, yang menjabat sebagai Pjs Kepala Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II. Insiden berdarah ini terjadi di kediaman mereka pada Kamis (24/4) siang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa nahas ini bermula ketika korban baru saja tiba di rumah setelah menghadiri acara resepsi pernikahan. Korban, yang juga memiliki agenda pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa, terlibat dalam percakapan yang tegang dengan pelaku dan seorang saksi bernama Devi, yang merupakan sekretaris pribadi korban. Perdebatan sengit tersebut diduga kuat dipicu oleh masalah utang-piutang senilai Rp 3 juta yang melibatkan pihak ketiga.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pelaku merasa tidak puas dengan penjelasan korban terkait pembayaran utang tersebut. Emosi pelaku memuncak hingga ia kemudian masuk ke dalam kamar, mengambil senjata api rakitan jenis pistol, dan tanpa ampun menembak ibunya sendiri pada bagian paha kanan. Korban langsung tersungkur akibat luka tembak yang dideritanya.

Saksi Devi dan pelaku sempat berupaya memberikan pertolongan pertama dengan membawa korban ke Puskesmas Purwodadi. Namun, karena kondisi korban yang kritis, pihak puskesmas merujuknya ke RS Charitas. Sayangnya, upaya medis tidak membuahkan hasil, dan Hely Febriyanti dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.

Menyikapi kejadian ini, Kapolsek Belitang II bersama dengan tim Reskrim segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata api rakitan yang digunakan pelaku dan rekaman CCTV. Pelaku berhasil diamankan oleh Tim SW Sat Reskrim Polres OKU Timur tanpa perlawanan yang berarti.

Kasat Reskrim Polres OKU Timur, AKP Mukhlis, mengungkapkan bahwa motif penembakan masih dalam tahap pendalaman. Namun, dari hasil pemeriksaan awal, kuat dugaan bahwa pemicunya adalah masalah ekonomi dan konflik internal keluarga. Selain senjata api, polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti mesin DVR CCTV dan pakaian korban.

Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Masyarakat juga diimbau untuk mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib agar proses hukum dapat berjalan dengan lancar dan adil.

Berikut adalah daftar barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian:

  • Satu pucuk senjata api rakitan
  • Satu unit mesin DVR CCTV
  • Satu helai baju milik korban