Garuda Indonesia Optimalkan Layanan Haji 2025: Fokus pada Kenyamanan Jemaah Lansia
Menjelang dimulainya operasional penerbangan haji pada tanggal 2 Mei 2025, Garuda Indonesia terus memantapkan persiapan dengan fokus utama pada kenyamanan dan keselamatan jemaah, terutama bagi mereka yang berusia lanjut dan memiliki kebutuhan khusus.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa seluruh armada telah menjalani pemeriksaan dan perawatan menyeluruh. Proses ini mencakup pemenuhan sertifikasi dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi, yang memastikan kelayakan terbang seluruh pesawat yang akan digunakan. Program "Aircraft Health" telah dijalankan sejak awal April untuk memantau dan menjaga kondisi pesawat secara optimal.
Keterlibatan GMF AeroAsia, anak perusahaan Garuda, menjadi bagian penting dalam persiapan teknis. GMF AeroAsia menyediakan peralatan dan suku cadang di setiap embarkasi serta menempatkan 142 teknisi di tujuh embarkasi, Jeddah, Madinah, dan Hyderabad, untuk memberikan dukungan teknis yang cepat dan efektif.
Memahami bahwa lebih dari 25.000 jemaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini berusia di atas 65 tahun, Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada layanan tambahan yang dirancang untuk mempermudah dan membuat perjalanan ibadah lebih nyaman bagi para lansia. Layanan-layanan tersebut meliputi:
- Penyediaan kursi roda di setiap embarkasi.
- Fasilitas ambulift di Jakarta dan Solo untuk membantu jemaah naik dan turun pesawat.
- Bus khusus yang dilengkapi dengan toilet.
- Prioritas saat boarding.
- Penanganan bagasi khusus untuk meminimalkan kesulitan.
- Penyediaan buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz.
Di dalam pesawat, jemaah akan mendapatkan selimut, kotak P3K, peralatan darurat, serta bantuan dari awak kabin untuk mempermudah mobilisasi. Program haji ramah lansia dan disabilitas ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan ibadah yang inklusif dan menyenangkan.
Untuk memastikan kualitas makanan selama penerbangan, Garuda Indonesia menyediakan dua kali hidangan utama (hot meal) dan satu kali makanan ringan (snack), sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk penerbangan haji.
Wamildan juga menegaskan bahwa harga tiket haji tahun ini tetap sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, meskipun terdapat fluktuasi nilai tukar akibat dinamika ekonomi global. Kesepakatan harga ini telah dicapai bersama dengan Kementerian Agama dan disetujui oleh Panja Komisi VIII DPR RI.
Garuda Indonesia akan mengangkut total 90.933 penumpang, yang terdiri dari 90.203 calon haji dan 730 petugas, yang terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dari tujuh embarkasi: Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Penerbangan keberangkatan menuju Madinah akan berlangsung dari tanggal 2 hingga 16 Mei, diikuti dengan penerbangan menuju Jeddah pada tanggal 17 hingga 31 Mei. Sementara itu, pemulangan jemaah akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 11 hingga 25 Juni dari Jeddah/Madinah, dan dilanjutkan dari tanggal 26 Juni hingga 10 Juli dari Madinah menuju Tanah Air.
Untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan haji, Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 pesawat berbadan lebar (wide-body), termasuk Boeing 777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300. Dari jumlah tersebut, lima pesawat merupakan sewaan. Garuda Indonesia juga menyiapkan satu armada cadangan Airbus A330-300 untuk mengantisipasi potensi gangguan operasional.