Harga Emas Global Terkoreksi Akibat Penguatan Dolar AS dan Isu Perang Dagang
Harga emas di pasar global mengalami penurunan signifikan sepanjang pekan lalu, tertekan oleh dua faktor utama: penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China terkait perang dagang. Penurunan ini mengakhiri tren positif yang sempat membawa harga emas ke rekor tertinggi pada awal pekan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (25/4/2025), harga emas spot tercatat merosot 1,7 persen ke level 3.282,99 dollar AS per ons. Sebelumnya, penurunan bahkan sempat menyentuh angka 2 persen di awal sesi perdagangan. Kontrak emas berjangka di Comex New York Exchange juga mengalami penurunan sebesar 1,5 persen, ditutup pada level 3.298,40 dollar AS per ons.
Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, penurunan tarif impor antara AS dan China menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan harga emas. China dilaporkan tengah mempertimbangkan pembebasan tarif impor untuk sejumlah produk AS, yang diiringi dengan permintaan kepada pelaku bisnis untuk mengidentifikasi produk-produk yang berpotensi memenuhi syarat. Langkah ini sejalan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengindikasikan adanya de-eskalasi dalam perang tarif dan pembicaraan langsung yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, indeks dolar AS mencatatkan kenaikan, mengakhiri tren penurunan mingguan sejak Maret 2025. Penguatan dolar AS membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi daya tarik investasi pada emas.
Kendati demikian, meskipun mengalami penurunan 1,2 persen selama sepekan terakhir, emas masih mencatatkan kenaikan sebesar 25 persen sejak awal tahun 2025. Kenaikan ini didorong oleh ketegangan perdagangan AS-China yang sebelumnya memanas, serta pembelian emas yang agresif oleh bank-bank sentral.
Emas dikenal sebagai aset safe haven yang dicari investor di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Tren kenaikan sejak awal tahun bahkan sempat mendorong harga emas spot ke rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (22/4/2025), mencapai level 3.500,05 dollar AS per ons. Meskipun saat ini terjadi koreksi harga, banyak analis meyakini bahwa penurunan ini bersifat sementara. Penurunan harga justru dapat memicu peningkatan permintaan, yang pada gilirannya akan mendorong harga emas kembali naik.
Ghali menambahkan bahwa pembelian emas terus berlanjut saat harga turun dalam beberapa sesi terakhir. Hal ini memberikan indikasi bahwa emas berpotensi melanjutkan tren kenaikannya dalam jangka panjang.