Waspadai Kanker di Usia Muda: Hindari Konsumsi Berlebihan Makanan dan Minuman Berikut
Pencegahan Kanker Sejak Dini: Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman Anda
Pola makan yang tidak sehat terbukti menjadi faktor risiko utama dalam perkembangan penyakit kanker. Alyssa Tatum, seorang ahli gizi dari MD Anderson Cancer Center, menekankan pentingnya menghindari konsumsi berlebihan jenis makanan tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama di usia muda.
Makanan yang Harus Dibatasi:
-
Daging Olahan: Produk daging olahan seperti sosis, bacon, ham, kornet, dan nugget, seringkali diawetkan dengan nitrat dan nitrit. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker lambung. Disarankan untuk memilih produk olahan bebas nitrat dan nitrit, atau yang rendah natrium dan lemak. Alternatif sehat juga bisa dipertimbangkan sebagai pengganti.
-
Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker lambung, kolorektal, esofagus, hati, pankreas, dan payudara. Alkohol merusak jaringan tubuh dari waktu ke waktu, menyebabkan perubahan pada DNA sel dan meningkatkan risiko kanker. Sebaiknya hindari konsumsi alkohol sepenuhnya. Jika sulit, batasi maksimal satu minuman per hari.
-
Makanan dan Minuman Ultra-Proses: Makanan ultra-proses kaya akan gula dan garam. Konsumsi berlebihan dikaitkan dengan penambahan berat badan berlebih dan peningkatan risiko kanker. Makanan ini tinggi kalori namun rendah nutrisi, sehingga memicu obesitas yang merupakan faktor risiko kanker.
-
Makanan dan Minuman dengan Gula Tambahan: Produk dengan gula tambahan juga berkontribusi pada obesitas, yang pada akhirnya memicu kanker. Konsumsi gula dan pemanis buatan sebaiknya dibatasi dalam jumlah sedang.
-
Daging Merah: Konsumsi daging merah seperti sapi, babi, dan domba telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Meskipun demikian, bukan berarti daging merah harus sepenuhnya dihindari. Daging merah mengandung nutrisi penting bagi tubuh. Yang terpenting adalah mengatur konsumsi dalam jumlah kecil dan frekuensi yang tidak terlalu sering. Selain itu, cara pengolahan daging juga mempengaruhi risiko kanker. Daging yang dibakar, misalnya, memiliki potensi karsinogen yang besar karena diolah pada suhu sangat tinggi.
Dengan memperhatikan pola makan dan membatasi konsumsi makanan-makanan di atas, kita dapat mengurangi risiko terkena kanker di usia muda dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Langkah kecil dalam perubahan pola makan dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
Menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan rutin berolahraga juga merupakan bagian penting dari strategi pencegahan kanker. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan Anda.