Danantara dan Pertamina Bahas Strategi Ketahanan Energi Nasional

Pertemuan tingkat tinggi antara Badan Pengelola Investasi Danantara dan jajaran direksi PT Pertamina (Persero) baru-baru ini menjadi sorotan utama. Rapat yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 24 April 2025, ini membahas berbagai aspek strategis terkait ketahanan energi nasional dan peran Pertamina dalam mewujudkannya.

Rosan P Roeslani, CEO Danantara, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari kedua belah pihak. Di antaranya, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, COO Danantara Dony Oskaria, dan CIO Danantara Pandu Sjahrir turut hadir dalam pembahasan intensif tersebut.

fokus utama pertemuan adalah memastikan ketersediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia di masa depan. Pertamina, sebagai salah satu pilar utama sektor energi nasional, memiliki peran krusial dalam mencapai tujuan tersebut. Perusahaan ini saat ini membawahi enam subholding dan 260 entitas, yang menjadikannya sebagai salah satu korporasi terbesar di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, kinerja Pertamina serta kontribusinya terhadap penerimaan negara juga menjadi topik penting. Pertamina secara konsisten menyumbang lebih dari Rp 300 triliun per tahunnya, menjadikannya kontributor pajak terbesar di luar dividen dan sumber pendapatan lainnya. Kontribusi signifikan ini menunjukkan betapa vitalnya peran Pertamina dalam perekonomian nasional.

Ke depannya, Pertamina akan menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy) yang dirancang untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia sekaligus mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Strategi ini mencakup beberapa langkah kunci, antara lain:

  • Peningkatan produksi minyak dan gas (migas) domestik
  • Digitalisasi layanan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
  • Peningkatan bauran biofuel sebagai bagian dari upaya diversifikasi energi

Sebagai informasi tambahan, Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pengelolaannya dialihkan ke Badan Pengelola Investasi Danantara mulai Maret 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset negara.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara Dony Oskaria menyatakan bahwa pemerintah telah memasukkan tujuh BUMN ke dalam pengelolaan Danantara sebagai tahap awal. Selain Pertamina, BUMN lainnya termasuk MIND ID, Bank Mandiri, BRI, PLN, BNI, dan Telkom Indonesia. Nantinya, seluruh perusahaan BUMN akan masuk ke dalam pengelolaan Danantara.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing BUMN Indonesia di kancah global serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi nasional.