Krisis Sinyal di Musi Rawas: Warga Desa Binjai Bertaruh Nyawa Demi Akses Internet

Di era digital yang serba terhubung, internet telah menjadi kebutuhan esensial, menopang berbagai aspek kehidupan mulai dari komunikasi hingga pendidikan. Namun, ironi mencengkeram Desa Binjai, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, di mana akses terhadap jaringan internet, bahkan sinyal telepon seluler pun, menjadi barang langka yang sulit didapatkan. Kondisi ini memaksa warga untuk mengambil langkah ekstrem demi terhubung dengan dunia luar.

Kisah perjuangan warga Desa Binjai dalam mencari sinyal menjadi potret buram kesenjangan digital. Untuk sekadar menelepon keluarga atau mengakses informasi, mereka harus mendaki dataran tinggi dan memanjat pohon, mempertaruhkan keselamatan diri. Pemandangan ini bukan lagi kejadian sesekali, melainkan rutinitas yang telah berlangsung puluhan tahun. Bahkan, perangkat desa pun tak luput dari keharusan mencari sinyal demi menjalankan tugas pemerintahan.

Hadi Yanto, Kepala Desa Binjai, mengungkapkan bahwa wilayahnya termasuk dalam daftar daerah blank spot di Kabupaten Musi Rawas. Kondisi ini telah berlangsung lama tanpa solusi yang berarti. Warga terpaksa mengambil risiko dengan memanjat pohon atau pergi ke tempat yang lebih tinggi, yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman, hanya untuk mendapatkan sinyal internet.

Bukan hanya orang dewasa, para pelajar di Desa Binjai juga merasakan dampak dari ketiadaan sinyal. Mereka terpaksa ikut memanjat pohon demi mengerjakan tugas sekolah yang membutuhkan akses internet. Kondisi ini membuat para orang tua khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.

Kreativitas warga juga muncul di tengah keterbatasan ini. Beberapa di antara mereka bahkan menggantung ponsel dengan tongkat kayu setinggi 20 meter demi mendapatkan sinyal yang lebih baik. Upaya ini menunjukkan betapa besar kebutuhan warga akan akses informasi dan komunikasi di era modern ini.

Warga Desa Binjai sangat berharap pemerintah dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini. Mereka telah mengajukan proposal pembangunan tower provider sinyal kepada Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, namun hingga kini belum ada realisasi. Kondisi sulit sinyal ini telah dirasakan warga Desa Binjai sejak puluhan tahun yang lalu hingga saat ini. Besar harapan warga agar usulan yang telah disampaikan sebelumnya dapat segera diwujudkan.

Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh warga Desa Binjai:

  • Akses Terbatas: Keterbatasan akses internet menghambat berbagai aktivitas, mulai dari komunikasi hingga pendidikan.
  • Risiko Keselamatan: Warga mempertaruhkan keselamatan dengan memanjat pohon demi mendapatkan sinyal.
  • Kesenjangan Informasi: Ketiadaan sinyal menyebabkan warga Desa Binjai tertinggal dalam perkembangan informasi dan teknologi.

Kisah Desa Binjai menjadi pengingat akan pentingnya pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah blank spot dan memastikan bahwa seluruh warga negara dapat merasakan manfaat dari teknologi informasi.