Cak Lontong Ditunjuk Sebagai Komisaris Ancol: Dari Tim Sukses Pilkada Hingga Dunia Korporasi

Komedian ternama Lies Hartono, yang lebih dikenal dengan nama panggung Cak Lontong, secara resmi menduduki kursi komisaris di perusahaan properti BUMN, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Penunjukan ini diumumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan yang diselenggarakan belum lama ini. Kehadiran Cak Lontong menambah daftar tokoh publik yang berkiprah di jajaran komisaris perusahaan tersebut.

Selain Cak Lontong, RUPST juga mengumumkan perubahan komposisi komisaris lainnya. Irfan Setiaputra, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, didapuk sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, juga turut mengisi posisi komisaris. Sementara itu, posisi Direktur Utama tetap dipercayakan kepada Winarto, yang akan bekerja sama dengan direktur lainnya seperti Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan, dan Eddy Prastiyo.

Langkah pergantian dewan komisaris ini dipandang sebagai upaya strategis perusahaan untuk memperkuat sistem pengawasan dan merumuskan strategi bisnis Ancol ke depannya. Komposisi baru ini diharapkan dapat membawa perspektif segar dan inovatif dalam mengembangkan potensi Ancol sebagai destinasi wisata terkemuka.

Sebelum terjun ke dunia korporasi, Cak Lontong dikenal aktif dalam kegiatan politik. Ia pernah didapuk sebagai ketua tim sukses pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Penunjukan Cak Lontong sebagai ketua tim sukses kala itu sempat menjadi sorotan publik, mengingat latar belakangnya sebagai seorang komedian.

Pramono dan Rano sendiri memiliki alasan khusus dalam memilih Cak Lontong sebagai ketua tim sukses. Mereka menginginkan suasana kampanye yang lebih santai dan menghibur. Figur Cak Lontong, dengan gaya humornya yang khas, dianggap mampu menciptakan atmosfer yang positif dan menghindari kejenuhan dalam proses politik yang seringkali penuh tekanan.

"Makanya itu kita pilih ketuanya itu yang 'gendeng' Cak Lontong, supaya apa? Supaya kita happy, kita mau bahagia. Artinya apa? Kita enggak mau terperangkap dengan titik jenuh," ujar Rano Karno saat itu.

Kini, Cak Lontong memasuki babak baru dalam karirnya dengan mengemban amanah sebagai komisaris Ancol. Publik menantikan kontribusi dan inovasi yang akan ia berikan dalam mengembangkan kawasan wisata ikonik Jakarta ini. Peralihan dari dunia hiburan dan politik ke ranah korporasi menjadi sorotan menarik, mengingat latar belakang Cak Lontong yang unik dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan. Kehadirannya di Ancol diharapkan dapat membawa angin segar dan ide-ide kreatif dalam memajukan perusahaan.

Dengan pengalaman dalam memimpin tim sukses dan kemampuan menghibur masyarakat luas, Cak Lontong diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan Ancol ke depannya. Penunjukan ini juga menjadi bukti bahwa latar belakang yang beragam dapat menjadi nilai tambah dalam memajukan sebuah perusahaan. Mampukah Cak Lontong membawa perubahan signifikan bagi Ancol? Waktu yang akan menjawab.