Real Madrid Tersungkur di Final Copa del Rey: Ancelotti Soroti Kesalahan Fatal
Barcelona Rebut Gelar Copa del Rey, Real Madrid Telan Kekalahan Pahit
Laga final Copa del Rey antara Barcelona dan Real Madrid yang digelar di Sevilla, Minggu (27/4) dini hari WIB, menyajikan drama menegangkan yang berujung pada kekalahan pahit bagi Los Blancos. Barcelona berhasil mengamankan trofi juara setelah mengalahkan Real Madrid dengan skor tipis 3-2 melalui perpanjangan waktu.
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi sejak awal, kedua tim saling jual beli serangan. Barcelona unggul terlebih dahulu, namun Real Madrid mampu bangkit dan berbalik unggul 2-1 melalui gol-gol dari Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni. Akan tetapi, keunggulan tersebut tidak bertahan lama setelah Ferran Torres berhasil menyamakan kedudukan, memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan.
Di babak perpanjangan waktu, tensi pertandingan semakin meningkat. Ketika kedua tim tampak bersiap untuk adu penalti, sebuah kesalahan fatal di lini belakang Real Madrid menjadi penentu. Jules Kounde berhasil merebut bola dari operan kurang akurat antara Luka Modric dan Brahim Diaz di depan kotak penalti sendiri. Tanpa ragu, Kounde melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dihalau oleh kiper Real Madrid, sekaligus memastikan kemenangan bagi Barcelona.
Ancelotti: Detail Kecil Jadi Pembeda
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengakui bahwa detail-detail kecil sangat berpengaruh pada hasil pertandingan. Ia menyoroti kesalahan komunikasi antara Luka Modric dan Brahim Diaz yang berujung pada gol penentu Kounde.
"Brahim mengira Luka akan mengoper bola ke kaki, bukan ke depan," ujar Ancelotti. "Kounde kemudian menembak rendah dan keras ke gawang. Ini adalah detail kecil yang kadang tidak berpengaruh, dan terkadang sangat merugikan."
Ancelotti juga menambahkan bahwa timnya telah berjuang keras dan memberikan segalanya di lapangan. Ia merasa Real Madrid mampu mengendalikan pertandingan, namun Barcelona mampu memanfaatkan celah di lini belakang mereka, terutama untuk gol kedua.
Fokus ke La Liga dan El Clasico
Kekalahan di final Copa del Rey tentu menjadi pukulan telak bagi Real Madrid. Namun, Ancelotti meminta para pemainnya untuk segera bangkit dan fokus pada pertandingan-pertandingan penting yang menanti di depan.
Real Madrid kini harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan dari Barcelona dalam perburuan gelar La Liga. Dengan selisih empat poin dan lima pertandingan tersisa, termasuk laga El Clasico di Catalonia pada 11 Mei mendatang, Los Blancos wajib meraih kemenangan untuk menjaga asa meraih gelar juara.
Sebelum menghadapi Barcelona, Real Madrid akan terlebih dahulu menjamu Celta Vigo di kandang sendiri pada 4 Mei. Ancelotti berharap timnya mampu meraih hasil positif dalam dua pertandingan tersebut untuk menjaga momentum dan kepercayaan diri.
Masa depan Ancelotti di Real Madrid masih menjadi spekulasi. Namun, pelatih asal Italia itu menolak untuk membahasnya pasca pertandingan final Copa del Rey. Keputusan mengenai masa depannya diperkirakan baru akan diumumkan pada akhir musim.
Penting untuk dicatat: Meskipun Real Madrid gagal meraih trofi Copa del Rey, mereka masih memiliki peluang untuk meraih gelar La Liga dan Liga Champions musim ini. Perjuangan Los Blancos masih panjang, dan para penggemar berharap tim kesayangan mereka mampu bangkit dan memberikan yang terbaik di sisa musim ini.