Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran, Tidak Ada WNI Menjadi Korban

Ledakan mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, pada Jumat (26/4/2025), menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran telah melakukan koordinasi dengan pihak berwenang Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai WNI yang terluka atau menjadi korban jiwa akibat ledakan. Diperkirakan ada sekitar 385 WNI yang berada di Iran, sebagian besar merupakan mahasiswa yang tinggal di Qom, sementara lainnya berdomisili di Tehran. Tidak ada WNI yang tercatat tinggal di Bandar Abbas, lokasi terjadinya ledakan.

Pelabuhan Shahid Rajaee, tempat terjadinya ledakan, merupakan pelabuhan peti kemas terbesar dan termodern di Iran, serta memiliki posisi strategis dekat Selat Hormuz. Selat ini merupakan jalur penting bagi lalu lintas kapal tanker yang mengangkut sekitar seperlima dari produksi minyak dunia.

Ledakan tersebut dilaporkan menewaskan 14 orang dan melukai sekitar 750 lainnya. Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, menyampaikan informasi ini melalui saluran Telegram resminya. Insiden ini juga menyebabkan penutupan sekolah dan kantor di Bandar Abbas, ibu kota Provinsi Hormozgan, dalam radius 23 kilometer dari lokasi ledakan. Pemerintah Iran mengambil langkah ini untuk memprioritaskan upaya penanganan darurat.

Api akibat ledakan terus berkobar selama sekitar 10 jam setelah kejadian awal. Asap tebal menyelimuti kawasan pelabuhan dan sekitarnya, memperburuk kualitas udara. Angin kencang juga menjadi faktor penghambat dalam upaya pemadaman api.

Penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan. Namun, laporan awal dari kantor bea cukai pelabuhan menduga bahwa kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia dan material berbahaya (hazmat) menjadi pemicu ledakan. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden tersebut. Menteri Dalam Negeri telah ditugaskan untuk memimpin upaya investigasi di lokasi.

Kemlu dan KBRI Tehran terus memantau situasi dan kondisi WNI di Iran secara berkala. Hotline KBRI Tehran (+989024668889) siap memberikan bantuan bagi WNI yang membutuhkan.