Marka Kejut di Klaten Viral dan Dibongkar: Upaya Mengatasi Kecelakaan Berujung Polemik

Marka Kejut Kontroversial di Klaten Dibongkar Setelah Viral

Sebuah video yang memperlihatkan deretan marka kejut atau yang lebih dikenal dengan polisi tidur di Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah, viral di media sosial. Marka kejut yang terdiri dari empat baris tersebut, terletak di jalur lambat jalan tersebut, menyebabkan sejumlah kendaraan kesulitan melintas. Bahkan, dalam video yang beredar, terlihat sebuah becak motor sampai tersangkut di antara marka kejut tersebut dan harus dibantu oleh pengendara lain. Kendaraan lain seperti mobil pengangkut galon juga nampak kesulitan melintas.

Kontroversi ini mencapai puncaknya ketika Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, turun tangan langsung untuk mengawasi proses pembongkaran marka kejut tersebut. Video pembongkaran ini kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Klaten, Suryanto, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan untuk meratakan permukaan jalan. Rencananya, perbaikan dan penyempurnaan akan dilanjutkan pada hari berikutnya. Suryanto juga menekankan pentingnya kesadaran dan kepatuhan pengendara dalam berlalu lintas. Ia menyebutkan bahwa meskipun berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan, perilaku pengendara yang tidak patuh tetap menjadi faktor utama penyebab kecelakaan.

"Kita turunkan dulu, besok baru disempurnakan karena ini sudah malam tidak memungkinkan. Tapi ya itu, kembali lagi kita adakan hambatan apapun kalau perilaku berkendara masyarakat tidak patuh ya risiko kecelakaan bisa terjadi," kata Suryanto.

Lebih lanjut, Suryanto menambahkan bahwa marka kejut yang baru akan dibuat lebih pendek dari sebelumnya. Sebelumnya, marka kejut sudah ada namun berukuran kecil.

Warga sekitar, Hery Wibawa, mengungkapkan bahwa lokasi tersebut memang rawan kecelakaan. Kecelakaan sering terjadi akibat kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dari jalur lambat. Hery, yang juga merupakan anggota DPRD Klaten, menjelaskan bahwa warga telah mengajukan permohonan pembuatan marka kejut sekitar enam bulan lalu sebagai upaya untuk mengurangi angka kecelakaan.

"Nggak siang, nggak sore atau malam, biasanya dari jalur lambat (kendaraan kencang), walaupun jalur lambat ini dua arah, yang dari sini mau nyabrang (dari Tonggalan) susah. Kadang dari sana (arah Jogja Jalan Pemuda) mak kluwer belok, lampu merah tidak begitu digubris," kata Hery.

Hery menambahkan, pembuatan marka kejut sangat penting untuk meningkatkan keamanan di wilayah tersebut.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait kejadian ini:

  • Lokasi: Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah
  • Masalah: Marka kejut menyebabkan kendaraan kesulitan melintas dan memicu kontroversi.
  • Tindakan: Bupati Klaten turun tangan mengawasi pembongkaran marka kejut.
  • Alasan: Marka kejut dinilai terlalu tinggi dan menyebabkan gangguan lalu lintas.
  • Solusi: Marka kejut akan diratakan dan disempurnakan, serta dibuat lebih pendek.
  • Usulan Warga: Pembuatan marka kejut merupakan usulan warga karena lokasi rawan kecelakaan.