Warga Korea Selatan Ditangkap di Thailand Karena Bertindak Sebagai Pemandu Wisata Ilegal

Warga Korea Selatan Ditangkap Karena Menjadi Pemandu Wisata Ilegal di Thailand

Seorang warga negara Korea Selatan ditangkap oleh otoritas Thailand karena menjalankan bisnis pemandu wisata secara ilegal. Penangkapan ini dilakukan oleh Kepolisian Pariwisata Thailand pada Rabu, 5 Maret 2024, di tengah keramaian pasar lokal saat tersangka tengah memandu sekelompok wisatawan asing. Tersangka diamati membantu wisatawan dengan membeli tiket masuk dan memberikan informasi tentang lokasi tersebut. Setelah melakukan pengintaian selama satu jam, petugas Kepolisian Pariwisata kemudian melakukan penangkapan.

Berdasarkan pemeriksaan identitas, terungkap bahwa tersangka tidak memiliki izin resmi sebagai pemandu wisata di Thailand. Hal ini melanggar regulasi yang melarang warga negara asing bekerja sebagai pemandu wisata tanpa izin kerja yang sah, meskipun mereka diperbolehkan melakukan kegiatan wisata dalam konteks perusahaan tur yang terdaftar dan berizin. Tersangka kini menghadapi dakwaan serius, antara lain menjalankan bisnis tur tanpa izin resmi, bertindak sebagai pemandu wisata tanpa lisensi, dan bekerja di Thailand secara ilegal tanpa izin kerja yang sah. Informasi ini dilaporkan oleh media lokal, Pattaya News.

Setelah dibacakan hak-haknya dan diinformasikan tentang dakwaan yang dihadapinya, tersangka menghubungi keluarganya untuk menyampaikan situasi tersebut. Ia kemudian dibawa ke Kantor Polisi Nongprue untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Kasus ini menjadi sorotan karena menyoroti permasalahan praktik pemandu wisata ilegal yang merugikan sektor pariwisata Thailand dan mengancam keamanan dan ketertiban umum.

Penggerebekan Tempat Karaoke Ungkap Pekerja Migran Ilegal

Dalam perkembangan terpisah, sebuah penggerebekan besar-besaran terhadap tujuh tempat karaoke di distrik Khlong San, Bangkok, pada tanggal 5 Maret 2024, berhasil mengungkap 28 pekerja migran ilegal. Penggerebekan yang dilakukan oleh Departemen Ketenagakerjaan di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja ini merupakan hasil dari informasi intelijen terkait aktivitas pekerja asing tanpa izin kerja yang sah.

Dari 52 pekerja migran yang ditemukan di tujuh tempat karaoke tersebut, sebanyak 24 pekerja memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap. Namun, 28 pekerja lainnya terbukti bekerja tanpa izin yang sah, melanggar peraturan keimigrasian Thailand. Empat pemilik tempat karaoke kini menghadapi tuntutan hukum karena mempekerjakan pekerja migran ilegal. Kepolisian Thailand menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap bisnis-bisnis yang terlibat dalam pelanggaran hukum keimigrasian, termasuk tempat hiburan malam yang diduga mempekerjakan pekerja migran ilegal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Thailand untuk memberantas praktik-praktik ilegal dan melindungi hak-hak pekerja migran.

Kasus-kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum yang ketat terhadap kegiatan ilegal di sektor pariwisata dan ketenagakerjaan di Thailand. Pemerintah Thailand perlu terus meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi tegas terhadap para pelanggar untuk menjaga integritas sektor pariwisata dan melindungi hak-hak pekerja migran. Kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pihak berwenang, pengusaha, dan masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan legal bagi semua.