Prabowo Terima Delegasi Pengusaha Korsel, Investasi Tambahan Senilai 1,7 Miliar Dolar AS Siap Mengalir ke Indonesia

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan delegasi Federation of Korean Industries (FKI) yang dipimpin oleh Chairman Lotte Group, Shin Dong-bin, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut menandai komitmen kuat dari para investor Korea Selatan untuk terus mengembangkan bisnis mereka di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut hadir 19 pengusaha terkemuka dari Korea Selatan. Menariknya, 18 di antaranya telah memiliki investasi aktif di berbagai sektor di Indonesia. Kabar baiknya, para pengusaha ini berencana untuk menambah investasi mereka dengan total nilai mencapai 1,7 miliar dolar Amerika Serikat.

"Total investasi yang telah dilakukan oleh 19 perusahaan tersebut mencapai hampir USD 15,4 miliar. Dan mereka berencana untuk menambah investasi sebesar USD 1,7 miliar," ujar Airlangga kepada awak media usai pertemuan di Istana Merdeka.

Beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut mencakup:

  • Proyek Lotte Chemicals: Proyek ini dijadwalkan akan diresmikan pada akhir kuartal ketiga tahun 2025. Perusahaan Lotte Chemicals menawarkan partisipasi lebih lanjut kepada Indonesia dalam pengembangan pabrik petrokimia mereka. Presiden Prabowo pada prinsipnya menyetujui keterlibatan Indonesia dalam proyek ini, dan menugaskan Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi.
  • Perkembangan Investasi Perusahaan Korea Lainnya:
    • KB Financial melaporkan bahwa PT Bank Bukopin Tbk telah mencatatkan keuntungan setelah empat tahun masa pembenahan.
    • Hyundai Motor melaporkan bahwa operasional mereka di Indonesia berjalan dengan baik.
    • POSCO menegaskan bahwa kerja sama mereka dengan Krakatau Steel memasuki fase kedua, dengan target produksi baja mencapai 10 juta ton.
    • EcoPro menginvestasikan hampir 500 juta dolar Amerika Serikat di Morowali untuk produksi cathode precursor dan smelter nikel.
    • KCC Glass telah berinvestasi di Kawasan Industri Batang dan berencana untuk melakukan ekspansi. Mereka berharap dukungan harga gas bumi yang kompetitif.
    • LX International berkomitmen untuk melanjutkan investasi di sektor batubara, nikel, dan perkebunan hingga setengah miliar dolar Amerika Serikat.
  • Sektor Pertahanan: Ada potensi untuk memperkuat hubungan melalui perusahaan yang memproduksi amunisi.
  • Sektor Kesehatan: SK Group tengah membangun pabrik Plasma Convalescent di Cikarang untuk memenuhi kebutuhan medis dalam negeri.

Delegasi Korea Selatan menyampaikan apresiasi atas keterbukaan pemerintah Indonesia dalam mendengarkan aspirasi dan rencana bisnis para investor. Mereka memuji pertemuan dengan Presiden Prabowo yang berjalan secara terbuka dan konstruktif.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Federation of Korean Industries (FKI) adalah organisasi nirlaba dan independen yang didirikan pada tahun 1961. FKI beranggotakan sejumlah konglomerat besar Korea Selatan, dengan tujuan mempromosikan kebijakan ekonomi yang sehat dan memajukan sistem ekonomi pasar bebas serta pembangunan Korea Selatan.