Prabowo Instruksikan Perombakan Jajaran Direksi BUMN yang Tidak Produktif
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada seluruh jajaran manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meninggalkan praktik-praktik lama yang dianggap tidak efisien dan berpotensi merugikan negara. Instruksi ini disampaikan dalam sebuah pertemuan penting dengan para direksi BUMN dan pengurus Danantara di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025).
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, integritas, dan moralitas seluruh direksi BUMN. Evaluasi ini harus dilakukan secara objektif dan transparan, dengan fokus utama pada peningkatan efisiensi dan akuntabilitas.
"Saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya," tegas Presiden Prabowo.
Presiden secara eksplisit menyatakan bahwa direksi yang terbukti tidak berprestasi, malas, atau terlibat dalam praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang harus segera diganti. Sebaliknya, direksi yang menunjukkan kinerja gemilang dan berintegritas tinggi harus diberikan promosi dan kesempatan untuk mengembangkan karir.
Instruksi ini menunjukkan komitmen kuat Presiden Prabowo untuk membersihkan BUMN dari praktik-praktik yang merugikan negara dan memastikan bahwa BUMN dapat berkontribusi secara optimal terhadap pembangunan ekonomi nasional. Perombakan jajaran direksi BUMN yang tidak produktif diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan daya saing BUMN di era global.
Berikut adalah poin-poin utama yang ditekankan Presiden Prabowo dalam arahannya:
- Evaluasi Menyeluruh: Manajemen BUMN harus melakukan evaluasi komprehensif terhadap seluruh direksi, meliputi kinerja, watak, akhlak, dan prestasi.
- Pemberantasan Praktik Buruk: Segala bentuk praktik korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan inefisiensi harus dihilangkan dari lingkungan BUMN.
- Sanksi Tegas: Direksi yang terbukti tidak berprestasi atau terlibat dalam praktik buruk harus segera diganti.
- Promosi Bagi yang Berprestasi: Direksi yang menunjukkan kinerja gemilang harus diberikan promosi dan kesempatan pengembangan karir.
- Fokus pada Efisiensi dan Akuntabilitas: BUMN harus beroperasi secara efisien, akuntabel, dan memberikan kontribusi optimal terhadap pembangunan ekonomi nasional.