Dedi Mulyadi Serukan Perayaan May Day yang Kondusif Demi Tarik Investasi di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyerukan agar perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day pada tanggal 1 Mei 2025 mendatang dapat dirayakan dalam suasana yang kondusif dan penuh kebahagiaan. Ajakan ini disampaikan dengan harapan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat.

Menurut Dedi Mulyadi, suasana May Day yang positif dan kondusif akan memberikan sinyal yang baik kepada para investor. Ia meyakini bahwa investasi yang meningkat akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Barat dan secara efektif menekan angka pengangguran. Pernyataan ini disampaikan di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada hari Senin (28/4/2025).

"Kita ingin investasi baik, kita ingin jumlah lapangan kerja bertambah, sehingga suasana May Day harus menjadi suasana bahagia, bukan suasana mencekam," tegas Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menekankan bahwa kondisi yang kondusif akan meningkatkan kepercayaan para investor terhadap Jawa Barat. Dengan demikian, Jawa Barat akan dipandang sebagai daerah yang aman dan stabil untuk berinvestasi, terbebas dari gangguan yang dapat merusak iklim investasi.

"Jangan membuat investor lari, tetapi harus membuat investor datang," tambahnya.

Sejarah Singkat Hari Buruh di Indonesia

Peringatan Hari Buruh di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Awalnya, perayaan ini dilakukan pada tanggal 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee. Ide ini muncul setelah tokoh kolonial, Adolf Baars, mengkritik harga sewa tanah milik buruh yang dianggap terlalu murah untuk dijadikan perkebunan.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, Hari Buruh sempat dilarang karena dianggap identik dengan ideologi komunisme. Namun, setelah era Reformasi, peringatan Hari Buruh kembali diperbolehkan.

Puncaknya, pada tanggal 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional hingga saat ini.