Prabowo Subianto Beri Peringatan Keras pada Jajaran Direksi BUMN: Evaluasi Total dan Rotasi Jika Tak Kompeten
Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan teguran keras kepada jajaran direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dalam pertemuan tertutup di Jakarta International Convention Center (JICC), Senin (28/4/2025). Prabowo menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, integritas, dan kapabilitas seluruh direksi BUMN.
Dalam arahannya, Prabowo mengultimatum akan mengganti direksi yang terbukti tidak berprestasi, malas, atau terlibat dalam praktik penyalahgunaan wewenang. Ia menegaskan bahwa BUMN harus dikelola secara profesional dan efisien, meninggalkan praktik-praktik lama yang merugikan negara. Selain itu, Prabowo meminta agar pegawai BUMN yang berprestasi diberikan kesempatan untuk promosi tanpa memandang latar belakang.
Prabowo juga menyoroti potensi besar Danantara dalam mengelola kekayaan negara. Ia memperkirakan aset Danantara dapat mencapai 1 triliun dollar AS dalam waktu dekat. Oleh karena itu, pengelolaan Danantara harus dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan kekayaan negara dapat memberikan manfaat maksimal bagi bangsa.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Danantara tidak hanya mengelola aset BUMN, tetapi juga aset negara yang dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), termasuk aset ikonik seperti Gelora Bung Karno (GBK). Rosan memastikan bahwa Danantara akan melakukan perencanaan yang matang dalam mengelola aset-aset tersebut agar menjadi produktif dan menghasilkan keuntungan yang optimal. Hingga saat ini, Danantara telah mengelola aset dari 844 perusahaan BUMN, termasuk anak perusahaan dan cucu perusahaan.
Rosan menambahkan bahwa kehadiran Danantara sangat relevan dalam kondisi ketidakpastian global saat ini. Di tengah meningkatnya tensi geopolitik dan geoekonomi, Indonesia perlu mandiri dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimiliki. Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam pertemuan tersebut:
- Evaluasi menyeluruh direksi BUMN: Kinerja, watak, dan akhlak harus menjadi pertimbangan utama.
- Rotasi direksi tidak kompeten: Direksi yang tidak berprestasi, malas, atau menyalahgunakan wewenang akan diganti.
- Promosi pegawai berprestasi: Kesempatan promosi harus diberikan tanpa memandang latar belakang.
- Pengelolaan Danantara yang transparan: Kekayaan negara harus dikelola secara akuntabel untuk kepentingan bangsa.
- Optimalisasi aset negara: Aset-aset Kemensetneg, termasuk GBK, akan dikelola secara produktif oleh Danantara.
- Kemandirian ekonomi: Indonesia perlu mengoptimalkan potensi ekonomi dalam negeri di tengah ketidakpastian global.
Prabowo berharap agar Danantara dan seluruh BUMN dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.