Proyeksi nilai aset Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset negara, termasuk yang dikelola oleh Danantara.

Fathi menyatakan dukungan penuh terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pengelolaan aset nasional. Ia menekankan bahwa pengelolaan Danantara harus dilakukan dengan sistem yang ketat, transparan, dan akuntabel, demi kepentingan rakyat Indonesia. Potensi kekayaan yang dikelola Danantara menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa untuk mempercepat kebangkitan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pengelolaan yang efisien dan bebas dari kepentingan sempit menjadi kunci keberhasilan.

Politisi tersebut menekankan pentingnya meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien dan berpotensi merugikan negara. Ia juga menyoroti perlunya pengelolaan Danantara yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Evaluasi kinerja dan integritas para direksi Danantara menjadi hal yang krusial untuk memastikan pengelolaan aset negara yang optimal dan terhindar dari praktik-praktik yang merugikan.

Selain itu, Fathi mendukung penuh pesan Presiden Prabowo agar seleksi pegawai Danantara dilakukan secara adil dan tanpa diskriminasi. Kualitas dan loyalitas kepada negara harus menjadi prioritas utama dalam proses rekrutmen. Hal ini bukan hanya tentang bisnis semata, tetapi juga tentang menjaga masa depan perekonomian nasional.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimismenya terhadap potensi kekayaan Danantara yang diperkirakan akan menembus 1 triliun dolar AS. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang baik, transparan, dan ketat untuk memastikan kekayaan tersebut dapat mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia. Dengan pengelolaan yang tepat, Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.