Komitmen Global dalam Mitigasi Perubahan Iklim: Mengulas Perjanjian Paris
Perjanjian Paris: Pilar Utama dalam Aksi Iklim Global
Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan internasional yang lahir di Paris, Prancis, menjadi fondasi penting dalam upaya global untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Pakta ini, yang diratifikasi oleh hampir 200 negara, menandakan komitmen bersama untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK), penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
Lahir dari Konferensi Para Pihak ke-21 (COP21) pada tahun 2015, Perjanjian Paris adalah hasil negosiasi intensif antara para pemimpin dunia yang menyadari ancaman serius perubahan iklim. COP21 sendiri merupakan bagian dari kerangka kerja Konvensi Rio yang lebih luas, yang mencakup isu-isu penting seperti keanekaragaman hayati dan perlawanan terhadap penggurunan lahan. Kesepakatan ini dibuka untuk penandatanganan pada 22 April 2016 dan mulai berlaku pada 4 November 2016, setelah memenuhi persyaratan jumlah negara yang meratifikasi dan kontribusi emisi GRK global.
Inti dari Perjanjian Paris
Perjanjian Paris memiliki beberapa tujuan utama yang saling terkait:
- Pembatasan Suhu Global: Menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius dibandingkan dengan tingkat pra-industri, dengan upaya mencapai batas yang lebih ambisius yaitu 1,5 derajat Celsius.
- Pengurangan Emisi GRK: Mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan untuk mencapai netralitas karbon atau net zero pada paruh kedua abad ini.
- Kontribusi Nasional yang Ditentukan (NDC): Setiap negara wajib menetapkan target pengurangan emisi (NDC) dan meninjau target tersebut setiap lima tahun untuk meningkatkan ambisi.
- Dukungan untuk Negara Berkembang: Negara-negara maju berkomitmen untuk memberikan dukungan finansial dan teknis kepada negara-negara berkembang, membantu mereka dalam transisi ke energi terbarukan dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Urgensi dan Dampak Perjanjian Paris
Perjanjian Paris menjadi tonggak penting karena merupakan perjanjian global pertama yang mengikat hampir semua negara untuk mengatasi perubahan iklim. Batas suhu 1,5 derajat Celsius sangat penting karena melampaui batas ini akan memicu dampak perubahan iklim yang lebih parah, termasuk gelombang panas ekstrem, kekeringan berkepanjangan, dan peningkatan frekuensi serta intensitas bencana alam.
Melalui Perjanjian Paris, dunia mengakui bahwa perubahan iklim adalah tantangan global yang membutuhkan solusi global. Kesepakatan ini mendorong inovasi teknologi, investasi dalam energi bersih, dan perubahan perilaku kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Implementasi penuh dan berkelanjutan dari Perjanjian Paris sangat penting untuk melindungi planet ini bagi generasi mendatang.
Perjanjian Paris bukan hanya sekadar dokumen, tetapi sebuah komitmen nyata dari seluruh negara di dunia untuk bersama-sama menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan suhu bumi dapat dijaga dan dampak perubahan iklim dapat diminimalisir.