Wagub Rano Karno Dorong Relokasi Warga Terdampak Banjir ke Rusunawa: Solusi Sistematis untuk Penanggulangan Bencana
Wagub Rano Karno Dorong Relokasi Warga Terdampak Banjir ke Rusunawa: Solusi Sistematis untuk Penanggulangan Bencana
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengusulkan relokasi warga yang bermukim di kawasan rawan banjir ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai upaya sistematis dalam penanggulangan banjir yang kerap melanda Jakarta. Langkah ini disampaikan Rano menyusul bencana banjir yang kembali merendam sejumlah wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Senin, 3 Maret 2025. Menurutnya, solusi jangka panjang mengatasi permasalahan banjir di Jakarta tak hanya bergantung pada infrastruktur, melainkan juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam merubah pola permukiman yang berisiko.
"Pembangunan rusunawa merupakan bagian dari strategi relokasi warga yang tinggal di bantaran kali dan daerah rawan banjir," ujar Rano kepada awak media di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. "Keberadaan mereka di kawasan tersebut melanggar aturan tata ruang dan terus menerus terdampak banjir setiap tahunnya. Relokasi ke rusunawa menawarkan hunian yang aman dan layak huni, terbebas dari ancaman banjir." Rano mengakui adanya tantangan dalam proses relokasi ini, terutama terkait dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang terbiasa tinggal di lingkungan permukiman padat. "Memang ada kendala karena adanya penolakan dari sebagian warga yang belum terbiasa dengan kehidupan di rusunawa," imbuhnya. Namun, Rano menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus melakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif agar program relokasi ini dapat berjalan efektif.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat setidaknya 28 Rukun Tetangga (RT) terendam banjir pada Senin pagi, 3 Maret 2025, mulai pukul 04.00 WIB. Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 150 sentimeter ini disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung yang melanda Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Rincian RT yang terdampak banjir:
Jakarta Selatan: * Kelurahan Lenteng Agung: 2 RT * Kelurahan Tanjung Barat: 2 RT * Kelurahan Rawajati: 1 RT * Kelurahan Pejaten Timur: 6 RT
Jakarta Timur: * Kelurahan Bidara Cina: 3 RT * Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT * Kelurahan Balekambang: 3 RT * Kelurahan Cawang: 5 RT * Kelurahan Cililitan: 2 RT
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengkonfirmasi data tersebut dan menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana banjir. Yohan menjelaskan bahwa solusi jangka panjang membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk perbaikan infrastruktur, pengelolaan tata ruang yang efektif, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Rano Karno menekankan bahwa penanganan banjir di Jakarta merupakan tanggung jawab bersama. "Penanggulangan banjir bukan semata-mata tugas pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat sangat krusial. Relokasi ke rusunawa merupakan salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko dan dampak banjir di masa mendatang," tegasnya. Ia berharap dengan adanya solusi relokasi ini, kejadian banjir yang berulang setiap tahunnya dapat dikurangi secara signifikan, dan warga Jakarta dapat hidup lebih aman dan nyaman.