Indonesia Berpotensi Kedatangan Dua Investor Kendaraan Listrik Asal Tiongkok

Indonesia berpotensi menjadi rumah bagi dua investor baru di sektor kendaraan listrik (EV). Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengonfirmasi adanya minat serius dari dua merek otomotif asal Tiongkok untuk menanamkan modal di tanah air.

Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, di sela-sela pameran PEVS 2025. Ia mengungkapkan bahwa kedua perusahaan tersebut saat ini sedang dalam tahap finalisasi rencana investasi mereka di Indonesia.

"Saat ini, diskusi dengan dua merek tersebut masih berlangsung intensif," ujar Moeldoko.

Moeldoko meyakini, ketertarikan investor asing, khususnya di bidang EV, merupakan sinyal positif bagi perkembangan industri otomotif nasional. Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik lebih banyak pemain global.

"Pemerintah menyadari betul pentingnya investasi asing untuk mendorong pertumbuhan industri EV yang inklusif dan berkelanjutan. Kami terus berupaya menciptakan kondisi yang menarik bagi investor," tegasnya.

Lebih lanjut, Moeldoko menjelaskan bahwa sejauh ini, minat investasi di sektor EV Indonesia masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan asal Tiongkok. Meskipun demikian, pemerintah tetap membuka pintu bagi investor dari negara lain.

"Untuk saat ini, memang perusahaan dari Tiongkok yang paling menunjukkan minat serius. Namun, kami berharap kedepannya akan ada lebih banyak lagi investor dari berbagai negara yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia," imbuhnya.

Pemerintah, kata Moeldoko, menyadari bahwa diversifikasi investasi sangat penting untuk menghindari dominasi satu negara di pasar domestik dan memastikan keberlangsungan industri EV yang kompetitif.

Berikut adalah upaya pemerintah dalam menarik investor:

  • Penyederhanaan regulasi: Pemerintah terus berupaya memangkas birokrasi dan menyederhanakan regulasi terkait investasi, termasuk di sektor EV.
  • Insentif fiskal: Pemerintah menawarkan berbagai insentif fiskal, seperti keringanan pajak dan bea masuk, untuk menarik investor di sektor EV.
  • Pengembangan infrastruktur: Pemerintah terus mengembangkan infrastruktur pendukung industri EV, seperti stasiun pengisian daya dan jaringan listrik yang memadai.
  • Kemitraan strategis: Pemerintah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk mempromosikan investasi di sektor EV Indonesia.

Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah optimis dapat menarik lebih banyak investor di sektor EV dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional.