Evaluasi TKDN: Strategi Pemerintah Tarik Investasi Asing di Tengah Ambisi Industri Nasional
Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan penyesuaian terhadap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sebuah langkah yang bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi asing sambil tetap menjaga kepentingan industri dalam negeri.
Wacana ini muncul setelah Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengemukakan gagasan tentang fleksibilitas TKDN pada April 2025. Usulan ini tidak serta merta menghapus kewajiban TKDN, melainkan menawarkan insentif fiskal bagi perusahaan yang secara bertahap meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produk mereka. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih menarik bagi investor asing yang selama ini merasa terbebani dengan aturan TKDN yang ketat.
Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, menyambut baik inisiatif ini. Beliau menyatakan bahwa fleksibilitas TKDN sangat penting, terutama untuk sektor-sektor yang membutuhkan teknologi tinggi yang belum mampu diproduksi di dalam negeri. Moeldoko mengungkapkan bahwa beberapa merek baru tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, dan pelonggaran TKDN dapat menjadi katalisator bagi realisasi investasi tersebut.
Namun, Moeldoko juga menekankan pentingnya mempertahankan dan bahkan meningkatkan TKDN di sektor-sektor tertentu, seperti industri kendaraan listrik (EV). Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyeimbangkan antara menarik investasi asing dan melindungi kepentingan industri nasional.
Kebijakan terkait TKDN memerlukan pertimbangan yang matang. Setiap perubahan aturan harus disertai dengan investasi dalam riset dan pengembangan, pelatihan sumber daya manusia, dan transfer teknologi ke industri lokal. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan investasi asing untuk memperkuat industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing global.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait wacana fleksibilitas TKDN:
- Insentif fiskal: Perusahaan yang meningkatkan penggunaan komponen lokal akan mendapatkan imbalan fiskal.
- Fokus pada teknologi tinggi: Fleksibilitas TKDN akan diprioritaskan untuk sektor-sektor yang membutuhkan teknologi tinggi.
- Pengembangan industri lokal: Pemerintah akan terus berinvestasi dalam riset, pelatihan SDM, dan transfer teknologi untuk mendukung industri lokal.
- Prioritas sektor EV: TKDN di sektor EV akan tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
Dengan strategi yang tepat, fleksibilitas TKDN dapat menjadi kunci untuk menarik investasi asing dan membangun industri dalam negeri yang kuat dan berdaya saing.