Artis Jonathan Frizzy Diperiksa Polisi Terkait Produksi Vape Ilegal Berisi Etomidate, Ahli Farmasi Ungkap Dampak Mengerikan
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap artis Jonathan Frizzy sebagai saksi dalam kasus produksi vape ilegal yang mengandung obat keras etomidate. Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari penangkapan tiga tersangka oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta yang diduga terlibat dalam pembuatan vape berbahaya tersebut.
"Keterangan dari Jonathan Frizzy dianggap penting oleh penyidik untuk mengungkap jaringan produksi dan distribusi vape ilegal ini," ujar sumber dari kepolisian.
Sebelumnya, Kapolresta Bandara Soetta AKBP Ronald Sipayung telah mengumumkan penangkapan tiga tersangka dengan inisial BTR, EDS, dan ER. Ketiganya diduga memiliki peran kunci dalam produksi dan peredaran vape yang mengandung etomidate.
Menanggapi kasus ini, Prof. Zullies Ikawati, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahaya etomidate jika disalahgunakan. Etomidate adalah obat anestesi intravena yang lazim digunakan dalam prosedur medis, khususnya sebelum operasi. Obat ini bekerja dengan cepat membuat pasien tertidur tanpa menurunkan tekanan darah secara signifikan. Etomidate termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus di bawah pengawasan ketat dokter dan hanya diperbolehkan di fasilitas medis seperti ruang operasi atau ICU. Regulasi ketat ini diberlakukan di banyak negara untuk mencegah penyalahgunaan.
"Penggunaan etomidate tanpa pengawasan medis sangat berbahaya. Efek samping yang mungkin timbul antara lain penekanan fungsi adrenal yang dapat menyebabkan tubuh kesulitan memproduksi hormon stres, meningkatkan risiko syok adrenal, bahkan kematian. Selain itu, penyalahgunaan etomidate berpotensi menyebabkan ketergantungan psikologis, meskipun kejadiannya lebih jarang dibandingkan dengan penyalahgunaan opioid," papar Prof. Zullies.
Prof. Zullies juga menyoroti potensi efek samping lain yang mengancam jiwa, seperti depresi pernapasan (napas melambat atau berhenti), penurunan kesadaran berat hingga koma, kejang-kejang, mual dan muntah hebat, serta efek psikotropik seperti sensasi keluar dari tubuh pada dosis tertentu. Efek-efek ini sangat tidak stabil dan dapat menimbulkan konsekuensi fatal.
Lebih lanjut, Prof. Zullies menekankan bahwa etomidate tidak dirancang untuk dihirup melalui vape. Metode penggunaan ini sangat berbahaya karena etomidate tidak stabil pada suhu tinggi dan berisiko merusak paru-paru. Selain itu, menghirup etomidate melalui vape membuat dosis yang masuk ke tubuh sulit dikontrol, sehingga meningkatkan risiko overdosis.
"Vape bukanlah media yang aman atau legal untuk penggunaan etomidate. Penyalahgunaan etomidate melalui vape merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan melanggar hukum," tegas Prof. Zullies.