Masa depan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Timnas Brasil kini diragukan. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa ambisi Tim Samba untuk merekrut pelatih asal Italia itu terancam gagal, dan penyebab utamanya adalah Real Madrid.

Menurut laporan dari Relevo, kendala utama dalam negosiasi antara Ancelotti dan Brasil terletak pada perbedaan waktu. Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sangat berharap Ancelotti dapat bergabung pada bulan Juni. Namun, Real Madrid enggan melepasnya sebelum perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025, yang dijadwalkan mulai pada 14 Juni.

Keinginan CBF sangat beralasan. Mereka membutuhkan Ancelotti secepat mungkin, idealnya setelah kompetisi La Liga musim ini berakhir pada bulan Mei. Rencananya, Ancelotti akan langsung memimpin Timnas Brasil dalam pertandingan melawan Ekuador pada 4 Juni.

Ancelotti sendiri dikabarkan telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan meninggalkan Real Madrid. Ia bahkan telah memberikan restu kepada Santiago Solari untuk menggantikannya di Piala Dunia Antarklub. Namun, situasi berubah ketika Real Madrid memutuskan untuk menunjuk Xabi Alonso.

Klub raksasa Spanyol itu bersikeras agar Ancelotti tetap memimpin skuad yang diperkuat oleh pemain bintang seperti Jude Bellingham di Piala Dunia Antarklub 2025. Ancelotti, yang masih memiliki kontrak dengan Real Madrid hingga tahun depan, merasa terikat untuk menghormati keputusan tersebut.

Kondisi ini mulai menguji kesabaran CBF. Mereka merasa tidak bisa menunggu lebih lama lagi, mengingat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol akan segera dimulai pada bulan Juni, dengan pertandingan melawan Ekuador dan Paraguay.

Sebagai langkah konkret, CBF mengutus Diego Fernandes untuk mempercepat dan menyelesaikan negosiasi. Namun, dengan semakin rumitnya situasi, Brasil mulai mempertimbangkan opsi lain dan mencari pelatih alternatif. Nama Jorge Jesus disebut-sebut sebagai salah satu kandidat potensial.

Timnas Brasil saat ini masih berjuang untuk mengamankan tempat di Piala Dunia 2026. Mereka berada di posisi keempat klasemen Zona Conmebol dengan 21 poin, di bawah Argentina (31 poin), Ekuador (23 poin), dan Uruguay (21 poin). Hingga saat ini, hanya Argentina yang telah memastikan diri lolos ke putaran final.