Kebiasaan yang dianggap sepele di usia muda, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik, ternyata dapat memicu masalah kesehatan yang signifikan bahkan sejak usia awal 30-an. Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang menyoroti pentingnya kesadaran dan perubahan gaya hidup sejak dini.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Medicine ini meneliti dampak jangka panjang dari perilaku tidak sehat terhadap kesehatan fisik dan mental. Para peneliti dari Finlandia mengikuti perkembangan kesehatan sekelompok orang dewasa muda selama lebih dari tiga dekade. Hasilnya menunjukkan bahwa efek negatif dari gaya hidup tidak sehat mulai terlihat jelas ketika peserta memasuki usia 36 tahun.

"Paparan terhadap perilaku berisiko dalam waktu yang lama ternyata sangat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan kesejahteraan mental," ungkap Dr. Tiia Kekäläinen, penulis utama studi tersebut. Penelitian ini menekankan bahwa kebiasaan buruk dapat menjadi adiktif dan semakin sulit diubah seiring berjalannya waktu.

Kaushik Govindaraju, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Medical Offices of Manhattan, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menambahkan bahwa faktor lingkungan juga turut berperan dalam memperburuk situasi. Tekanan pekerjaan, kondisi metabolisme tubuh, dan tingkat kebugaran yang rendah dapat mempercepat dampak negatif dari gaya hidup tidak sehat.

• Merokok: Merupakan faktor risiko utama kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
• Konsumsi Alkohol Berlebihan: Dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit hati.
• Kurangnya Aktivitas Fisik: Meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik.

Temuan ini menjadi peringatan dini bagi generasi muda untuk lebih memperhatikan kesehatan mereka. Perubahan kecil dalam gaya hidup, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan meningkatkan aktivitas fisik, dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan di masa depan. Tidak ada kata terlalu dini untuk memulai gaya hidup sehat.