Banyuwangi Revisi Konsep Sekolah Rakyat, Siswa SD Tidak Dilibatkan

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah strategis dengan merevisi rencana awal implementasi sekolah rakyat yang dijadwalkan beroperasi mulai Juni 2025. Perubahan signifikan ini terletak pada pembatalan pelibatan siswa usia Sekolah Dasar (SD) dalam program tersebut.

Semula, Pemkab Banyuwangi berencana membuka dua rombongan belajar (rombel) khusus untuk siswa kelas 4 dan 5 SD. Namun, setelah melalui pertimbangan matang, terutama aspek psikologis dan aspirasi dari para orang tua, diputuskan untuk memfokuskan sekolah rakyat pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Dari hasil peninjauan dan komunikasi intensif dengan wali murid SD, terungkap adanya kekhawatiran terkait perpisahan anak dengan keluarga, terutama dalam konteks pendidikan yang berbeda," ujar Khoirul Hidayat, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, menjelaskan alasan di balik perubahan kebijakan ini.

Dengan demikian, kuota 100 siswa yang tersedia akan dialokasikan untuk empat rombel, masing-masing beranggotakan 25 siswa. Dua rombel akan diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dua rombel lainnya untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Fokus utama sekolah rakyat adalah memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang telah putus sekolah atau memiliki keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan formal. Program ini dirancang untuk menjangkau anak-anak usia sekolah yang memiliki semangat untuk belajar, namun menghadapi berbagai kendala.

Khoirul Hidayat menegaskan bahwa sekolah rakyat tidak akan merekrut siswa yang sudah terdaftar di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini untuk memastikan bahwa program ini tidak menjadi pesaing bagi lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada.

"Sekolah rakyat hadir sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari sistem pendidikan yang sudah berjalan," tegasnya.

Antusiasme masyarakat terhadap sekolah rakyat terbukti cukup tinggi. Hingga Selasa (29/4/2025), jumlah pendaftar telah mencapai 138 siswa, melebihi kuota yang disediakan.

Berikut adalah rincian perubahan rencana implementasi sekolah rakyat di Banyuwangi:

  • Rencana Awal: Melibatkan siswa kelas 4 dan 5 SD (dua rombel).
  • Rencana Revisi: Memfokuskan pada siswa SMP dan SMA (empat rombel).
  • Alasan Perubahan: Pertimbangan psikologis wali murid SD.
  • Target Peserta: Anak putus sekolah dan anak usia sekolah yang terkendala biaya.
  • Tujuan: Memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang membutuhkan.
  • Penting: Sekolah rakyat bukan pesaing sekolah formal yang sudah ada. Melainkan pelengkap dari sistem pendidikan yang sudah berjalan.