Menkeu Sri Mulyani Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Istana Negara, Bahas APBN dan Isu Internasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terlihat memasuki Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu sore (30/04/2025), untuk melakukan pertemuan dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Kedatangannya ini berlangsung tak lama setelah pengumuman resmi mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kantor Kementerian Keuangan.

Agenda pertemuan tersebut mencakup beberapa poin krusial. Pertama, Sri Mulyani dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam rapat yang membahas program 'Sekolah Rakyat', sebuah inisiatif pendidikan yang melibatkan koordinasi antar kementerian. Selain itu, Menkeu juga menyampaikan laporan terkait lawatannya ke Amerika Serikat, di mana ia menjalankan misi penting untuk menegosiasikan tarif impor dengan pemerintah AS. Hasil dari negosiasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Fokus utama lainnya dalam pertemuan ini adalah pemaparan detail mengenai realisasi APBN terkini. Sri Mulyani menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, serta perlunya koordinasi yang erat antara pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan stabilitas ekonomi.

Berdasarkan data terbaru, posisi APBN hingga akhir Maret 2025 mencatatkan defisit sebesar Rp 104,2 triliun, setara dengan 0,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini mengindikasikan bahwa pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan yang diterima. Kondisi ini menjadi perhatian serius yang memerlukan langkah-langkah strategis untuk menyeimbangkan kembali neraca keuangan negara. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui berbagai kebijakan, termasuk optimalisasi penerimaan pajak dan peningkatan investasi.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan efisiensi dalam pengeluaran negara dengan memprioritaskan program-program yang memiliki dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi defisit APBN dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

  • Partisipasi dalam rapat 'Sekolah Rakyat' bersama menteri terkait.
  • Laporan hasil kunjungan kerja ke Amerika Serikat terkait negosiasi tarif impor.
  • Pemaparan realisasi APBN terkini dan strategi penanganan defisit.
  • Koordinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.