Iran Mengeksekusi Warga Negara atas Tuduhan Spionase untuk Israel
Pemerintah Iran telah mengeksekusi mati seorang warga negaranya yang terbukti bersalah melakukan kegiatan spionase yang menguntungkan badan intelijen Israel, Mossad. Hukuman gantung tersebut dilaksanakan pada Rabu pagi waktu setempat, setelah melalui proses peradilan yang panjang.
Menurut laporan dari Mizan Online, sebuah media yang berafiliasi dengan lembaga kehakiman Iran, terpidana bernama Mohsen Langarneshin ini dinyatakan sebagai "mata-mata tingkat tinggi" yang memberikan dukungan signifikan terhadap operasi intelijen Mossad di dalam wilayah Iran. Selain tuduhan spionase, Langarneshin juga dituduh terlibat dalam serangkaian tindakan yang merugikan keamanan nasional Iran, termasuk keterlibatannya dalam pembunuhan seorang kolonel dari Garda Revolusi Iran, Sayad Khodai, yang terjadi pada bulan Mei 2022.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa selama dua tahun menjadi agen Mossad, Langarneshin dituduh bertanggung jawab atas berbagai tindakan penting, antara lain:
- Memberikan dukungan logistik dan informasi untuk operasi yang bertujuan melakukan tindakan teror di wilayah Iran.
- Terlibat langsung dalam perencanaan dan pengawasan pembunuhan Kolonel Sayad Khodai.
- Memberikan dukungan operasional untuk serangan terhadap fasilitas industri di Isfahan, yang terkait dengan Kementerian Pertahanan Iran. Fasilitas ini diduga terlibat dalam program pengembangan senjata.
Pemerintah Iran menuduh Langarneshin memberikan informasi sensitif kepada Mossad mengenai infrastruktur penting dan personel keamanan Iran. Informasi ini kemudian digunakan oleh Mossad untuk merencanakan dan melaksanakan operasi yang bertujuan mengganggu stabilitas Iran.
Menurut laporan yang sama, Langarneshin telah mengakui semua tuduhan yang dihadapkan kepadanya selama proses interogasi. Pengakuan ini kemudian menjadi dasar bagi vonis hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan.
Eksekusi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang terlibat dalam perang bayangan selama beberapa dekade. Iran secara rutin menuduh Israel melakukan tindakan sabotase dan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklirnya, serta upaya untuk menggagalkan program nuklirnya. Israel, di sisi lain, menuduh Iran mendukung kelompok militan di seluruh wilayah dan berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Iran telah mengeksekusi sejumlah orang dalam beberapa tahun terakhir karena dituduh bekerja sama dengan Mossad dan badan intelijen asing lainnya. Pemerintah Iran memandang kegiatan spionase sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional dan akan menindak mereka yang terlibat dengan hukuman berat.
Eksekusi ini juga terjadi pada saat yang sensitif, dengan Iran terlibat dalam negosiasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Kesepakatan itu, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.
Negosiasi telah terhenti selama berbulan-bulan, dengan Iran dan Amerika Serikat saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. Eksekusi terhadap Langarneshin kemungkinan akan semakin memperumit upaya untuk menghidupkan kembali JCPOA, karena dapat meningkatkan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat dan sekutunya.