IHSG Menguat Tipis Jelang Libur Hari Buruh, Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS
Pasar Modal Indonesia Menutup Sesi Perdagangan dengan Optimisme Terukur
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan resiliensinya dengan ditutup di teritori positif pada perdagangan Rabu (30/4/2025), tepat sehari sebelum peringatan Hari Buruh Internasional yang mengakibatkan liburnya aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan ini menjadi sinyal positif di tengah dinamika pasar global.
Secara spesifik, IHSG berhasil mengumpulkan tambahan 17,72 poin atau setara dengan 0,26 persen, untuk mencapai level 6.766,79. Meskipun sempat mengalami koreksi di awal sesi hingga menyentuh titik terendah di 6.725,96, indeks berhasil membalikkan keadaan dan terus bergerak naik, bahkan sempat menguji level 6.770-an dan mencapai titik tertinggi harian di 6.791,25.
Dinamika Perdagangan Saham
Aktivitas perdagangan hari ini menunjukkan bahwa jumlah saham yang menguat (308 saham) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan jumlah saham yang melemah (318 saham). Sementara itu, 180 saham lainnya tercatat stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 14,16 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 24,45 miliar saham.
Beberapa saham berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi pendorong utama bagi penguatan IHSG, di antaranya:
- Indofood Sukses Makmur (INDF): Naik 6,67 persen ke level 500.
- Kalbe Farma (KLBF): Naik 8,33 persen ke level 1.365.
- Charoen Pokphand Indonesia (CPIN): Naik 6,53 persen ke level 4.730.
Namun, terdapat pula saham-saham yang mengalami penurunan dan menahan laju IHSG, antara lain:
- Adaro Mineral Indonesia (ADMR): Turun 5,26 persen ke level 900.
- Indosat (ISAT): Turun 9,56 persen ke level 1.750.
- Merdeka Battery Materials (MBMA): Turun 3,72 persen ke level 310.
Perbandingan dengan Pasar Regional
Kinerja pasar saham di kawasan Asia menunjukkan variasi. Indeks Shanghai Komposit tercatat turun 0,23 persen, sementara Nikkei 225 mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen. Indeks Strait Times dan Hang Seng juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,26 persen dan 0,51 persen.
Rupiah Menguat Signifikan
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan yang signifikan. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.603 per dolar AS, menguat 0,94 persen atau 158 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Data dari kurs tengah Jisdor juga menunjukkan tren yang sama, dengan rupiah berada di level Rp 16.787 per dolar AS.