WNI Berduka dan Saksikan Pemakaman Paus Fransiskus di Roma

Kehadiran Warga Negara Indonesia (WNI) mewarnai prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang berlangsung di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Kompasianer Rieska Wulandari, yang turut hadir dalam upacara tersebut, berkesempatan bertemu dengan beberapa WNI yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu.

Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 dan disemayamkan selama lima hari di Kapel Santa Marta, Vatikan. Pada hari pemakaman, Sabtu, 26 April 2025, Basilika Santa Maria Maggiore dipadati oleh peziarah dan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia, termasuk sejumlah besar anak muda yang ingin menyaksikan momen bersejarah ini.

Suasana duka menyelimuti Roma, terlebih hari pemakaman Paus Fransiskus bertepatan dengan perayaan Jubileo, sebuah tradisi Gereja Katolik yang diadakan setiap 25 tahun sekali.

Rieska Wulandari, melalui laporannya, menyampaikan pertemuannya dengan beberapa WNI yang turut merasakan kehilangan mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Suster Veronika Yustina, seorang biarawati asal Indonesia yang tinggal di Italia, mengungkapkan kesedihannya yang mendalam. "Meskipun saya belum lama tinggal di Italia, tetapi saya merasakan cinta dari Bapa Paus Fransiskus," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Suster Veronika mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang sederhana, mencintai kemiskinan, dan menjunjung tinggi perdamaian. Bahkan, ia mengaku tak kuasa menahan air mata saat mengikuti Misa pemakaman, merasakan kehilangan yang begitu besar.

Selain Suster Veronika, Ester Maryati, seorang WNI lainnya, juga berkesempatan untuk melihat jenazah Paus Fransiskus. Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok yang bersahaja dan dekat dengan kaum miskin. "Dia (Bapa Paus Fransiskus) mau jadi orang miskin," kenangnya. Ester Maryati merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menyaksikan pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

Kehadiran WNI dalam pemakaman Paus Fransiskus menjadi bukti betapa sosok pemimpin umat Katolik ini dicintai dan dihormati oleh banyak orang, tanpa memandang kebangsaan. Kesederhanaan, cinta kasih, dan semangat perdamaian yang diusung oleh Paus Fransiskus akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan oleh para WNI:

  • Suster Veronika Yustina: Merasakan cinta Paus Fransiskus meskipun baru tinggal di Italia, mengagumi kesederhanaan, cinta akan kemiskinan, dan semangat perdamaian Paus Fransiskus.
  • Ester Maryati: Mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang sederhana dan dekat dengan kaum miskin, merasa bersyukur dapat menyaksikan pemakaman Paus Fransiskus.

Prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore menjadi momen yang sangat berkesan bagi banyak orang, termasuk para WNI yang hadir. Kehadiran mereka menjadi simbol penghormatan dan cinta kasih kepada sosok pemimpin yang telah memberikan inspirasi bagi dunia.