Investor Qatar Dilirik untuk Garap Aset Eks-BLBI di Karawaci
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, tengah berupaya menarik investasi asing untuk mengoptimalkan lahan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang terletak strategis di Karawaci, Tangerang, Banten. Salah satu perusahaan yang menjadi target adalah Ooredoo Group, sebuah perusahaan investasi terkemuka asal Qatar.
Ara mengungkapkan bahwa lahan seluas kurang lebih 3,5 hektare tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Aset ini telah bersertifikat dan bebas dari sengketa hukum, sebuah nilai tambah yang signifikan bagi para investor. Lokasinya yang strategis di kawasan Lippo Karawaci, berdekatan dengan fasilitas pendidikan, rumah sakit, dan lapangan golf, menjadikannya sangat menarik.
"Lahan ini sangat strategis karena berada di Lippo Karawaci. Luasnya sekitar 3,5 hektare dan tidak ada bangunan di atasnya. Lokasinya dekat dengan lapangan golf, sekolah, kampus, dan rumah sakit besar," ujar Ara dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta.
Penawaran lahan eks-BLBI ini dilakukan saat Ara mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Doha, Qatar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menarik investasi asing dan mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ara berharap Ooredoo Group akan segera menindaklanjuti tawaran tersebut dengan melakukan kunjungan ke Indonesia.
"Kami sudah menawarkan lahan ini kepada Ooredoo saat mendampingi Presiden di Qatar. Mereka berencana untuk datang ke Indonesia dalam dua minggu ke depan untuk menindaklanjuti pertemuan ini," jelasnya.
Sebelumnya, Ara juga telah menjalin komunikasi dengan Ooredoo Qatar. Perusahaan ini bukan pemain baru di Indonesia, karena sudah berinvestasi di sektor telekomunikasi melalui PT Indosat Tbk. Pengalaman Ooredoo di pasar Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa Ara memilih perusahaan ini sebagai calon investor potensial.
"Saya memilih Ooredoo karena mereka sudah berinvestasi di Indonesia di bidang telekomunikasi. Mereka sudah memahami kultur dan struktur bisnis di Indonesia, sehingga proses investasi akan lebih efektif," kata Ara.
Pemerintah juga telah menyampaikan data-data terkait Program 3 Juta Rumah kepada Ooredoo. Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat Indonesia. Dengan menggandeng investor seperti Ooredoo, diharapkan program ini dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Dalam pertemuan dengan Ooredoo, Ara menjelaskan secara detail mengenai potensi investasi di sektor properti Indonesia dan manfaat yang bisa diperoleh. Ia berharap Ooredoo dapat melihat peluang ini dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
"Kami telah melakukan pertemuan tatap muka dengan Ooredoo untuk menjelaskan potensi investasi di sektor properti Indonesia. Kami berharap mereka dapat melihat peluang ini dan berinvestasi di Indonesia," ujar Ara.
Kendati demikian, Ara belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kapan groundbreaking proyek properti ini akan dilakukan. Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan penjajakan dengan investor potensial dari Qatar.
Dengan menawarkan lahan eks-BLBI kepada investor asing, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan aset negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau.