Pesona Pedagang Jangkrik Goreng di Phnom Penh Curi Perhatian Warganet

Fenomena pedagang makanan kaki lima berparas menawan bukan lagi monopoli Thailand. Di jantung kota Phnom Penh, Kamboja, seorang penjual jangkrik goreng telah mencuri perhatian banyak orang, tak hanya karena keunikan dagangannya, namun juga karena penampilannya yang memesona.

Kombinasi antara produk yang unik dan penampilan menarik terbukti menjadi formula ampuh untuk menarik perhatian pelanggan. Pedagang makanan yang berpenampilan menarik seringkali menjadi viral di media sosial, mengundang rasa penasaran dan mendorong orang untuk berbondong-bondong mencoba dagangan mereka. Hal ini pula yang terjadi pada penjual jangkrik goreng di Phnom Penh ini.

Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @streetfoodjourn3y, yang khusus mendokumentasikan para pedagang kaki lima dari berbagai negara, menampilkan seorang wanita cantik menjajakan jangkrik goreng di sekitar Royal Palace Park. Berbeda dengan pedagang kaki lima pada umumnya, wanita ini tampil modis dan menawan.

Dalam video tersebut, terlihat bagaimana wanita ini melayani pelanggan dengan ramah. Ia bahkan tak segan menunjukkan cara menikmati jangkrik goreng yang dijualnya, sekaligus meyakinkan para pembeli bahwa serangga yang ia jual aman dan layak dikonsumsi.

Untuk menambah cita rasa pada jangkrik gorengnya, pedagang ini menumis serangga tersebut dengan campuran bumbu rempah, lengkap dengan tambahan daun jeruk dan ulekan cabai merah kasar, menciptakan sensasi pedas dan gurih yang menggugah selera. Harganya pun terjangkau, hanya 5.000 Riel atau setara dengan Rp 21.000 untuk satu kantong jangkrik goreng.

Video tersebut sontak memicu berbagai reaksi dari warganet di seluruh dunia. Banyak yang penasaran dengan rasa jangkrik goreng tersebut, sementara yang lain menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Kamboja dan bertemu langsung dengan penjual yang menawan ini.

"Awalnya saya kira itu camilan ayam goreng, tapi kok warnanya hitam? Setelah saya perhatikan lagi, ternyata wanita ini menjual jangkrik goreng," tulis seorang netizen.

"Di Meksiko juga banyak yang menjual jangkrik goreng, tapi kalau di Kamboja, penjualnya masih muda dan cantik ya," komentar netizen lainnya.

"Jujur, kalau melihat langsung makan jangkrik goreng sepertinya terlalu ekstrem. Padahal saat berlibur ke Bangkok, saya sering menikmati jangkrik goreng sambil minum bir," ungkap netizen lain.

Di berbagai negara Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, dan Kamboja, jangkrik bukanlah makanan yang aneh. Serangga ini telah lama diolah menjadi berbagai hidangan dan camilan yang populer. Jangkrik juga digadang-gadang sebagai sumber protein alternatif yang sehat.

Singapura, melalui SFA (Singapore Food Agency), bahkan telah merilis daftar lebih dari 16 spesies serangga yang diizinkan untuk dikonsumsi manusia atau dijadikan pakan ternak sejak pertengahan tahun lalu.