Lulusan Unmer Malang Viral: Bawa Sapi ke Wisuda Sebagai Simbol Kesuksesan

Wisudawan Unmer Malang Gemparkan Publik dengan Aksi Unik

Sebuah pemandangan tak lazim mewarnai prosesi wisuda Universitas Merdeka (Unmer) Malang pada Sabtu, 26 April 2025. Priswana Akbar Ramadhani, seorang wisudawan jurusan manajemen, menjadi viral di media sosial setelah hadir dengan membawa tiga ekor sapi Peranakan Ongole (PO) dan sebuah cikar, atau gerobak sapi, ke acara tersebut.

Aksi ini sontak menarik perhatian para hadirin dan pengguna media sosial. Priswana mengungkapkan bahwa tindakannya ini merupakan simbol dari kebanggaan dan kemandiriannya sebagai seorang peternak muda yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dengan biaya sendiri dari hasil beternak.

"Saya bangga bisa menyelesaikan pendidikan saya dari hasil ternak," ujar Priswana dengan mantap.

Ide membawa sapi ke wisuda muncul secara spontan setelah ia menyelesaikan ujian skripsi. Priswana ingin menunjukkan kepada dunia bahwa menjadi peternak bukan hal yang memalukan, justru sebaliknya, merupakan sebuah profesi yang menjanjikan dan membanggakan.

Dukungan Penuh dari Kampus

Aksi Priswana ternyata mendapat dukungan penuh dari pihak kampus. Universitas Merdeka Malang bahkan menyediakan fasilitas berupa halaman perpustakaan sebagai tempat istirahat yang nyaman bagi ketiga sapi PO yang masing-masing berbobot sekitar 600 kilogram. Sapi-sapi tersebut diangkut menggunakan truk ke lokasi wisuda.

"Dari pihak kampus sangat mendukung penuh untuk saya membawa hewan peliharaan, dalam bentuk fasilitas yang diberikan seperti tempat untuk istirahat sapi yang nyaman," jelas Priswana.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmer Malang, Dr. Ana Mariani, S.Sos., M.Si., membenarkan hal tersebut. Beliau mengatakan bahwa Priswana dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan berprestasi di kampus. Pihak kampus pun merasa bangga dengan keberhasilan Priswana dalam menyelesaikan studinya sambil mengembangkan usaha peternakan.

Kisah Sukses Peternak Muda

Di balik aksinya yang unik, Priswana adalah seorang pemuda berusia 23 tahun yang sukses mengembangkan usaha peternakan keluarga bernama 'Mbah Lurah farm'. Usaha ini telah dirintis secara turun-temurun sejak kakeknya.

Saat ini, Priswana mengelola sekitar 25 ekor sapi PO dan 37 ekor kambing. Ia mampu menjual rata-rata 15 ekor sapi setiap bulan, dan pada bulan sebelumnya berhasil menjual 18 ekor kambing bibit kualitas kontes. Omzet yang dihasilkan mencapai sekitar Rp 150 juta, yang kemudian digunakan untuk pengembangan usaha, termasuk peningkatan kualitas kandang dan merintis usaha lain.

"Menurut saya beternak bukan sekadar warisan, melainkan peluang bisnis menjanjikan dan sumber kebahagiaan karena saya menikmati interaksi langsung dengan hewan ternaknya," ungkap Priswana.

Visi Pengembangan Peternakan dan Edukasi

Priswana memiliki visi untuk terus mengembangkan skala peternakannya dan berencana merambah ke bisnis produksi pakan ternak. Ia juga memiliki impian untuk membangun sebuah mini zoo bertema kambing sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Saat ini, Priswana telah menjalankan program edukasi di kandang kambingnya untuk anak-anak usia dini, tanpa memungut biaya masuk. Pengunjung hanya perlu membeli produk olahan susu kambing seharga Rp 10 ribu.

Keberhasilan Priswana ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk tidak malu menekuni profesi sebagai petani atau peternak. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, kemandirian, dan inovasi, siapa pun dapat meraih kesuksesan di bidangnya masing-masing.

Prestasi Akademik dan Konten Kreator

Di tengah kesibukannya berwirausaha, Priswana tetap menunjukkan prestasi akademik yang gemilang dengan meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,5. Selain itu, ia juga aktif sebagai konten kreator di media sosial, membagikan informasi dan tips seputar dunia peternakan.

Priswana merupakan contoh nyata seorang mahasiswa yang sukses menggabungkan pendidikan tinggi dengan dunia bisnis. Ia membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya penting untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga untuk mengembangkan potensi diri dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.