Perjalanan Karier Try Sutrisno: Dari Ajudan Soeharto Hingga Kiprah di Forum Purnawirawan, Sementara Putranya Alami Mutasi Jabatan

Kiprah Jenderal (Purn) Try Sutrisno: Riwayat Jabatan dan Aktivitas Terkini

Nama Try Sutrisno kembali menjadi sorotan publik seiring dengan mutasi jabatan yang dialami putranya, Letjen Kunto Arief Wibowo, menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Sebelumnya, Kunto Arief Wibowo menduduki posisi sebagai Panglima Kogabwilhan I. Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tertanggal 29 April 2025, yang merupakan bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan efektivitas organisasi TNI.

Try Sutrisno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 15 November 1935, adalah tokoh militer yang memiliki perjalanan karier panjang dan gemilang. Ia pernah mendampingi Presiden Soeharto sebagai Wakil Presiden RI ke-6 pada periode 1993-1998. Latar belakang militernya yang kuat mengantarkannya menduduki berbagai jabatan strategis di TNI.

Jejak Karier Militer dan Politik

Try Sutrisno memulai pendidikan militernya di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) pada tahun 1956. Kedekatannya dengan Soeharto dimulai pada masa Operasi Pembebasan Irian Barat tahun 1962. Pada tahun 1974, ia dipercaya menjadi ajudan Presiden Soeharto, sebuah posisi yang membuka jalan baginya untuk menduduki jabatan-jabatan penting berikutnya.

Karier militernya terus menanjak. Pada Agustus 1985, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dengan pangkat Letnan Jenderal TNI, mendampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) saat itu, Jenderal TNI Rudhini. Tidak lama berselang, pada Juni 1986, Try Sutrisno ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Rudhini.

Puncak karier politiknya terjadi ketika Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1992-1997 memilihnya sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto pada tahun 1993. Ia menjabat sebagai wakil presiden hingga tahun 1998, sebelum kemudian digantikan oleh BJ. Habibie.

Aktivitas Pasca Purnawirawan dan Forum Purnawirawan TNI-Polri

Setelah pensiun dari dunia militer dan politik, Try Sutrisno tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Pada tahun 2025, namanya tercatat sebagai salah satu tokoh yang menandatangani usulan dari Forum Purnawirawan TNI-Polri. Forum ini beranggotakan ratusan purnawirawan jenderal, laksamana, marsekal, dan kolonel.

Forum Purnawirawan TNI-Polri menyampaikan berbagai usulan dan pandangan terkait isu-isu strategis nasional, termasuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), tenaga kerja asing, dan usulan reshuffle terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam korupsi. Salah satu poin kontroversial yang diusulkan forum ini adalah pergantian Wakil Presiden melalui MPR, dengan alasan dugaan pelanggaran hukum acara MK terkait Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu.

Mutasi Jabatan Putra: Letjen Kunto Arief Wibowo

Mutasi jabatan Letjen Kunto Arief Wibowo, putra dari Try Sutrisno, menjadi Staf Khusus KSAD menjadi perhatian publik. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat organisasi dan menjawab tantangan strategis yang terus berkembang di lingkungan TNI.

Pergantian jabatan di tubuh TNI merupakan hal yang lazim dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta efektivitas organisasi dalam menghadapi dinamika tantangan yang semakin kompleks. Mutasi ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi Letjen Kunto Arief Wibowo untuk mengembangkan potensi dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi TNI AD.