Pertamina Jamin Pasokan Avtur untuk Kelancaran Penerbangan Haji 2025
Menjelang musim haji 2025, Pertamina Patra Niaga mengambil langkah proaktif untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji. Perseroan telah menyiapkan pasokan avtur yang memadai serta infrastruktur pendukung di 13 bandara embarkasi haji di seluruh Indonesia.
Kesiapan ini diwujudkan dengan penyediaan 95.700 kiloliter (KL) avtur. Jumlah ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan penerbangan haji selama dua fase krusial: fase keberangkatan, yang dijadwalkan dari 2 Mei hingga 1 Juni 2025, dan fase kepulangan, yang akan berlangsung dari 10 Juni hingga 11 Juli 2025. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung kelancaran ibadah haji bagi seluruh jemaah Indonesia.
Selain memastikan ketersediaan avtur, Pertamina Patra Niaga juga meningkatkan kesiapsiagaan operasional di lapangan. Lebih dari 150 armada pengisian bahan bakar dan ratusan tenaga kerja bersertifikasi dikerahkan untuk memberikan pelayanan maksimal selama periode operasional haji. Pertamina juga akan menyediakan dukungan after-sales 24 jam untuk memastikan kelancaran operasional di setiap titik.
Adapun 13 bandara yang menjadi titik embarkasi penerbangan haji tahun ini adalah:
- Banda Aceh
- Medan
- Padang
- Batam
- Palembang
- Jakarta
- Kertajati
- Solo
- Surabaya
- Lombok
- Banjarmasin
- Balikpapan
- Makassar
Penerbangan haji tahun 2025 akan dilayani oleh sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading, menjamin ketersediaan energi terpenuhi untuk mendukung kelancaran pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Indonesia dari tanah suci. Hal ini sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap kelancaran ibadah haji bagi seluruh jemaah Indonesia. Dengan persiapan matang ini, diharapkan para jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk, tanpa terhambat oleh masalah teknis terkait penerbangan.