Kabar duka menyelimuti aktris dan mantan Puteri Indonesia 1996, Alya Rohali. Ibunda tercinta, Atit Tresnawati binti Barnas Alibasyah, menghembuskan nafas terakhir pada Senin, 14 April 2025. Ironisnya, Alya Rohali menerima berita duka ini saat berada di dalam pesawat yang membawanya dan putrinya, Adjani, menuju Boston melalui New York. Adjani sendiri hendak mengikuti Boston Marathon 2025.

Dalam sebuah wawancara di studio FYP Trans7 pada Kamis (1/5/2025), Alya Rohali menceritakan momen pilu tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ibundanya wafat hanya satu jam sebelum pesawat yang ditumpanginya mendarat di New York. Perasaan campur aduk meliputi dirinya saat menginjakkan kaki di bandara dan harus berurusan dengan proses imigrasi. Goncangan batin yang hebat tak terhindarkan.

"Itu kayak shaking saja," ujarnya. "Untungnya di pesawat wifinya kencang. Jadi bisa memantau keadaan di rumah detik demi detik, di pesawat cuma bisa doa, nangis, bingung juga sih."

Alya Rohali, aktris dan model berusia 48 tahun, mencoba untuk tegar dan menerima takdir ini sebagai jalan terbaik bagi dirinya dan ibundanya. Ia meyakini bahwa kejadian ini akan membuatnya lebih kuat. Jika ia berada di sisi ibundanya saat-saat terakhir, mungkin ia akan lebih sulit menerima kenyataan ini.

Perjuangan Atit Tresnawati melawan penyakit kanker limfoma telah berlangsung sejak tahun 2023. Sempat dinyatakan sembuh, ibunda Alya Rohali kemudian mengalami infeksi paru-paru yang memperburuk kondisinya.

"Bulan Januari habis lamaran Djani sudah mulai sakit, justru kena infeksi paru-paru. Dia fight buat cancer, tapi justru infeksi paru-parunya yang buat dia drop dan gak sadar dari Januari di ICU," kenangnya dengan nada sedih.

Melihat kondisi ibunda yang semakin memburuk, Alya Rohali bersama keluarga besar memutuskan untuk membuat ruang ICU di rumah salah satu anggota keluarga. Upaya ini dilakukan agar mereka dapat merawat dan mendampingi Atit Tresnawati secara intensif. Pada akhirnya, Atit Tresnawati binti Barnas Alibasyah meninggal dunia di usia 79 tahun.

"Meninggal di rumah. Semua keluarga ada kecuali aku sama Djani, kakak ku yang nomor satu dan suaminya lagi umrah, ada keponakan aku juga lagi kuliah di Sydney. Aku cuma bisa lihat video call," ucap Alya Rohali sambil meneteskan air mata, menggambarkan betapa beratnya situasi yang ia hadapi.