Petugas Pemadam Kebakaran Madiun Hadapi Lonjakan Kasus Evakuasi Ular: Ancaman Musim Hujan

Di Kota Madiun, tugas petugas pemadam kebakaran (damkar) tidak hanya terbatas pada pemadaman api. Mereka juga menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah lain yang dihadapi masyarakat, salah satunya adalah evakuasi ular yang memasuki pemukiman warga.

Fenomena ular masuk rumah telah menjadi rutinitas harian bagi petugas Damkar Kota Madiun. Terutama saat musim hujan tiba, frekuensi laporan meningkat drastis, bahkan mencapai lima kali sehari. Kepala Regu 3 Pemadam Kebakaran Kota Madiun, Wisnu Andika, mengungkapkan bahwa jenis ular yang paling sering ditemukan adalah sanca kembang, kobra, ular kayu, ular hijau, hingga ular welang. Baru-baru ini, mereka bahkan berhasil menangkap sepasang ular piton dengan panjang mencapai empat meter.

Menurut Wisnu, ular cenderung mencari tempat yang lembab, kotor, dan terdapat sarang tikus. Area dapur sering menjadi lokasi favorit ular untuk bersembunyi. Dalam setahun, petugas Damkar Kota Madiun menangani lebih dari seratus kasus evakuasi ular, dengan puncak kejadian pada musim penghujan. Hal ini disebabkan karena musim hujan merupakan periode reproduksi bagi ular.

Setiap petugas damkar wajib mengenakan alat pelindung diri saat melakukan evakuasi ular. Penggunaan tangan kosong sangat tidak dianjurkan untuk menghindari serangan mendadak. Helm, kacamata, dan sarung tangan menjadi perlengkapan wajib bagi petugas.

Setelah ditangkap, ular-ular tersebut diserahkan kepada komunitas penyelamat hewan, Jaga Satwa Indonesia (JSI). Damkar Pemkot Madiun telah menjalin kerjasama resmi dengan JSI untuk memastikan ular-ular tersebut tidak disalahgunakan dan dilepasliarkan di habitat yang tepat. Kerjasama ini juga mencakup pelatihan penanganan ular bagi anggota Damkar, yang disertifikasi oleh JSI.

Selain melakukan evakuasi, petugas Damkar Kota Madiun juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah ular masuk ke permukiman. Ular seringkali tertarik pada tempat yang jarang dibersihkan. Petugas Damkar juga memberikan tips tentang penggunaan bau-bauan menyengat untuk mengusir ular.

Pandu, salah satu petugas Damkar Pemkot Madiun, menambahkan bahwa keberadaan kotoran tikus, hewan ternak, dan hewan peliharaan dapat menjadi pemicu ular untuk datang ke rumah. Ia juga mengimbau warga yang melaporkan keberadaan ular untuk terus mengawasi pergerakannya agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Beberapa waktu lalu, Damkar Pemkot Madiun juga telah melatih penjaga sekolah untuk penanganan ular, mengingat beberapa kasus penemuan ular di lingkungan sekolah.