Perjuangan Michael Bolton Melawan Glioblastoma: Keluarga Ungkap Gejala Awal yang Terabaikan
Penyanyi legendaris Michael Bolton tengah berjuang melawan glioblastoma, sebuah jenis kanker otak yang langka dan agresif. Keluarga Bolton, melalui putri Michael, Taryn, mengungkapkan serangkaian gejala aneh yang awalnya terabaikan sebelum diagnosis ditegakkan.
Kisah ini bermula pada tahun 2023, saat keluarga Bolton menikmati waktu bersama di arena bowling. Taryn pertama kali menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatan ayahnya. Namun, pada saat itu, gejala-gejala tersebut dianggap tidak terlalu mengkhawatirkan dan diabaikan.
"Saat itulah kami merasa seperti ada yang salah dengan otaknya. Semua yang terjadi aneh baginya, tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan," ujar Taryn.
Tahun 2023 merupakan tahun yang sibuk bagi Bolton. Ia baru saja merilis album, tampil di sejumlah konser, dan terlibat dalam pembuatan film. Kesibukan ini membuat keluarga menganggap perubahan-perubahan yang terjadi pada Bolton sebagai efek dari stres dan kelelahan.
Namun, sebuah insiden pada acara amal di bulan November 2023 menjadi titik balik. Bolton mengalami mual dan masalah keseimbangan yang tidak biasa. Keluarga kembali mengaitkan kondisi ini dengan stres dan jadwal kerja yang padat.
"Apakah ini stres? Apakah ini karena kelelahan? Saat itu, ia (Bolton) memang bekerja tanpa henti, tampil di pertunjukan, dan melakukan semua hal. Kami merasa itu terjadi karena ia sudah semakin tua dan stres," jelas Taryn.
Gejala yang lebih mengkhawatirkan muncul di malam setelah Thanksgiving 2023. Saat makan malam bersama keluarga, Bolton tiba-tiba terjatuh dari kursinya. Kejadian ini sangat mengejutkan, mengingat Bolton dikenal sebagai sosok yang atletis dan tidak mengonsumsi alkohol.
"Dia (Bolton) jatuh dari kursinya ke kiri, yang sangat tidak biasa. Dia sangat atletis dan tidak minum (alkohol). Jadi dia jatuh dan kami berpikir apa yang baru saja terjadi," kata Taryn.
Di akhir pekan yang sama, Bolton mengalami sakit kepala parah. Keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Hasil MRI mengonfirmasi diagnosis yang mengejutkan: tumor otak. Tumor tersebut berhasil diangkat melalui operasi, dan seminggu kemudian, dokter mengonfirmasi bahwa Bolton mengidap glioblastoma.
Dr. Ingo Mellinghoff, ahli onkologi saraf Bolton, menjelaskan bahwa gejala tumor otak dapat bervariasi, termasuk perubahan kepribadian yang tiba-tiba, sakit kepala parah, kejang, masalah koordinasi, serta kelemahan dan kelumpuhan otot. Ia menekankan pentingnya mewaspadai perubahan mendadak pada fungsi tubuh dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
"Jika tiba-tiba Anda merasakan ada yang berbeda, seperti tidak pernah bangun dari tempat tidur lagi, tidak ingin melakukan apapun, tidak dapat menggerakkan satu bagian tubuh, itu tidak normal," jelas Dr Mellinghoff.
Perubahan pola bicara juga merupakan indikasi penting yang perlu diperhatikan. Jika seseorang tiba-tiba berbicara dengan cara yang aneh dan tidak masuk akal, hal itu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Setelah operasi pengangkatan tumor, Bolton menjalani radiasi dan kemoterapi yang selesai pada Oktober 2024. Mengingat tingkat kekambuhan glioblastoma yang tinggi, Bolton menjalani MRI setiap dua bulan untuk memantau kondisinya. Kabar baiknya, hasil pemindaian terakhir pada awal April 2025 menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda tumor kambuh.
Perjuangan Michael Bolton melawan glioblastoma adalah pengingat penting tentang perlunya kesadaran akan gejala-gejala awal kanker otak dan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.