Doa dari Ranjang Sakit: Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Tengah Perjuangan Kesehatan
Doa dari Ranjang Sakit: Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Tengah Perjuangan Kesehatan
Dari ruang perawatan Rumah Sakit Agostino Gemelli di Roma, Paus Fransiskus kembali menyuarakan seruannya untuk perdamaian dunia. Dalam sebuah pesan tertulis yang dirilis Vatikan pada Minggu, 2 Maret 2024, pemimpin Gereja Katolik ini menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas konflik-konflik global yang terus berkecamuk, di tengah perjuangannya melawan pneumonia ganda yang serius. Pesan tersebut menggantikan penampilan publik rutin Paus dalam memimpin doa Minggu bersama para peziarah di Lapangan Santo Petrus, sebuah absensi yang telah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut.
Dalam pesannya, Paus Fransiskus menyatakan, "Saya berdoa di atas segalanya untuk perdamaian. Saat ini, perang tampak semakin tidak masuk akal." Ungkapan ini mencerminkan kepedihan mendalam beliau atas situasi dunia yang masih dilanda konflik. Doa beliau ditujukan secara khusus kepada beberapa wilayah yang tengah dilanda konflik, termasuk Ukraina yang tengah berjuang melawan invasi Rusia, Palestina dan Israel yang masih berselisih, Lebanon yang menghadapi krisis politik dan ekonomi, Myanmar yang dilanda kekerasan, Sudan yang tengah menghadapi perang saudara, dan Kivu, wilayah di Republik Demokratik Kongo bagian timur yang dilanda konflik bersenjata. Hal ini menunjukkan perhatian Paus Fransiskus yang luas dan mendalam terhadap penderitaan kemanusiaan di berbagai belahan dunia.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus sendiri hingga kini masih menjadi perhatian dunia. Sejak pertengahan Februari, beliau menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Meskipun sedang menjalani perawatan intensif, termasuk penggunaan ventilator non-invasif pada Jumat, 28 Februari 2024, setelah mengalami krisis pernapasan, Vatikan melaporkan bahwa Paus menghabiskan "malam yang tenang" dan "masih beristirahat." Meskipun demikian, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugas kepausannya dengan mengirimkan pesan-pesan penting, menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap peran kepemimpinannya.
Ketidakhadiran Paus Fransiskus dalam kegiatan publik selama ini merupakan yang terpanjang sejak beliau menjabat sebagai Paus pada Maret 2013. Ini adalah keempat kalinya beliau dirawat di rumah sakit. Meskipun demikian, Paus Fransiskus menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan doa yang telah diterima dari seluruh dunia. Dari ranjang rumah sakit, beliau terus menyerukan perdamaian, harapan, dan solidaritas global, menjadi simbol keteguhan dan iman di tengah tantangan kesehatan yang dihadapinya.
Meskipun kesehatan beliau menjadi sorotan, pesan Paus Fransiskus tetap menggemakan keprihatinan mendalam terhadap situasi global. Seruan beliau untuk perdamaian mengingatkan kita semua akan pentingnya upaya bersama dalam membangun dunia yang lebih damai dan berkeadilan. Semoga doa dan harapan Paus Fransiskus dapat dikabulkan, dan dunia dapat segera menemukan jalan menuju perdamaian yang abadi.