Dari Staf Administrasi Jadi Pengusaha Kuliner: Kisah Inspiratif Supriyadi Setelah PHK

Kisah Supriyadi, seorang mantan staf administrasi, menjadi bukti nyata bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bukanlah akhir dari segalanya. Setelah 25 tahun mengabdi di sebuah lembaga riset di Jakarta Pusat, Supriyadi harus menerima kenyataan pahit kehilangan pekerjaannya akibat kondisi finansial perusahaan yang memburuk.

Kabar PHK tentu saja menjadi pukulan berat bagi Supriyadi. Ia merasa shock dan sedih, apalagi ia adalah tulang punggung keluarga. Namun, pria asal Kebumen ini tidak ingin larut dalam kesedihan. Ia segera bangkit dan mencari cara untuk tetap menafkahi keluarganya.

Bangkit dari Keterpurukan, Merintis Bisnis Kuliner Bersama Keluarga

Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, Supriyadi memutuskan untuk mencoba peruntungan di dunia kuliner. Ia tidak ingin kembali bekerja kantoran karena merasa usianya sudah tidak muda lagi. Bersama istri dan kedua putrinya, Supriyadi memulai bisnis kuliner dengan nama "Jemari Mama".

Usaha ini sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru. Sebelumnya, sang istri sudah berjualan rawon secara pre-order. Namun, Supriyadi dan putrinya ingin mengembangkan usaha ini lebih serius dengan membuat branding yang lebih menarik dan menambah variasi menu.

Saat ini Jemari Mama menawarkan dua menu andalan, yaitu Rawon dan Sate Taichan. Supriyadi terjun langsung dalam setiap proses, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengantaran pesanan. Ia sangat memperhatikan kualitas bahan baku agar rasa masakan tetap terjaga.

"Saya terjun langsung mulai dari beli bahan sampai pengantaran. Utama dalam memilih kualitas bahan dasar seperti daging, cabai, dan lainnya, harus segar supaya tidak mempengaruhi rasa," ujar Supriyadi.

Awal yang Manis, Harapan yang Terus Tumbuh

Di awal usahanya, Jemari Mama mendapat sambutan yang cukup baik dari teman-teman dan kenalan. Ratrira, putri sulung Supriyadi, juga aktif memasarkan produk mereka melalui media sosial Instagram dengan akun @jemarimama.id.

Bahkan, Supriyadi pernah mendapatkan pesanan Sate Taichan sebanyak 900 tusuk dalam sekali waktu. Hal ini tentu saja menjadi motivasi tersendiri bagi Supriyadi dan keluarganya.

Meski masih seumur jagung, bisnis kuliner ini telah memberikan secercah harapan baru bagi Supriyadi. Ia merasa lebih bersemangat dan termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya. Kisah Supriyadi ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan pantang menyerah, setiap orang dapat meraih kesuksesan, bahkan setelah mengalami keterpurukan.

Kisah Supriyadi ini adalah inspirasi bagi banyak orang yang mengalami PHK. Bahwa PHK bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru yang mungkin lebih baik.