Kuota Haji Yogyakarta 2025 Belum Optimal: Kendala Ekonomi Jadi Faktor Utama
Kota Yogyakarta menghadapi tantangan dalam memenuhi kuota haji untuk tahun 2025. Dari 517 kuota yang dialokasikan, hanya 450 calon jemaah, termasuk dua petugas haji daerah, yang telah menyelesaikan proses pelunasan hingga batas waktu yang ditentukan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang menghalangi calon jemaah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Muhammad Tahrir, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kendala ekonomi menjadi penyebab dominan ketidakmampuan calon jemaah untuk melunasi biaya haji. Selain itu, alasan lain seperti keperluan pendidikan mendesak dan bahkan kejadian meninggal dunia juga turut berkontribusi pada tidak terpenuhinya kuota haji Kota Yogyakarta tahun ini. Sistem kuota cadangan yang diterapkan untuk mengisi kekosongan juga tidak sepenuhnya efektif.
Kuota haji untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara keseluruhan adalah 3.147 jemaah, dengan Kota Yogyakarta mendapatkan alokasi 517 kuota. Sistem kuota cadangan berlaku di tingkat provinsi, yaitu sebesar 30 persen dari total kuota provinsi. Dari sekitar 900 jemaah cadangan di DIY, 140 di antaranya berasal dari Kota Yogyakarta. Namun, hanya 68 orang dari daftar cadangan tersebut yang mampu melunasi biaya haji, dan hanya 48 orang yang akhirnya dapat diberangkatkan pada tahun ini. Sisanya tidak dapat berangkat karena nomor urut cadangan yang terlalu jauh.
Tahrir mengilustrasikan sistem ini dengan analogi pendaftaran sekolah, di mana calon siswa dengan nomor urut cadangan yang terlalu besar memiliki peluang yang kecil untuk diterima. Situasi serupa juga terjadi pada tahun sebelumnya, di mana dari kuota 416 jemaah, hanya 395 yang berhasil berangkat haji. Meskipun demikian, terdapat peningkatan jumlah jemaah yang melunasi dan akan berangkat pada tahun ini, dengan total 450 orang.
Berikut adalah rincian faktor penyebab tidak terpenuhinya kuota haji:
- Kendala Ekonomi: Banyak calon jemaah yang tidak memiliki dana yang cukup untuk melunasi biaya haji.
- Keperluan Pendidikan: Beberapa calon jemaah memiliki prioritas lain seperti pendidikan yang tidak memungkinkan mereka untuk berangkat haji tahun ini.
- Meninggal Dunia: Beberapa calon jemaah meninggal dunia sebelum dapat melaksanakan ibadah haji.
Dengan demikian, pemenuhan kuota haji menjadi tantangan yang kompleks, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh calon jemaah. Upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala ini dan memastikan bahwa lebih banyak calon jemaah dapat menunaikan ibadah haji di masa mendatang.