Legasi Rasa: Es Campur Saparuwa, Minuman Buka Puasa Legendaris Pasuruan yang Bertahan Hampir Setengah Abad
Legasi Rasa: Es Campur Saparuwa, Minuman Buka Puasa Legendaris Pasuruan yang Bertahan Hampir Setengah Abad
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, di Kota Pasuruan, Jawa Timur, sebuah tradisi kuliner tetap lestari. Es Campur Saparuwa, minuman buka puasa legendaris yang telah menyegarkan dahaga warga Pasuruan selama hampir setengah abad, menjadi bukti ketahanan sebuah cita rasa dan warisan turun-temurun. Berlokasi di Jalan Raya Kraton, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, warung sederhana ini telah beroperasi sejak tahun 1976, menawarkan kesegaran yang tak lekang oleh waktu.
Rahasia kelezatan Es Campur Saparuwa terletak pada komposisi bahan-bahannya yang sederhana namun berkualitas. Kholifah, generasi penerus usaha yang dirintis oleh orang tuanya, Kholil dan Nurhayati, tetap setia pada resep asli yang telah teruji selama puluhan tahun. Manisan nanas yang menyegarkan menjadi ciri khas, dipadu dengan irisan kelapa muda, cincau hitam, kolang-kaling, alpukat, dan jomble atau jelly hijau. Semua bahan baku dipilih dengan cermat, mengutamakan kualitas dan kesegaran untuk menjamin kelezatan serta keamanan konsumsi. Yang membedakan, rasa manisnya berasal dari gula asli, tanpa pemanis buatan, menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna antara manis, asam, dan sedikit gurih dari susu kental manis.
Di bulan Ramadhan, permintaan Es Campur Saparuwa meningkat drastis. Kholifah dan timnya bekerja keras memproduksi hingga 800-1000 kantong plastik per hari untuk memenuhi pesanan dari berbagai masjid, mushola, dan pondok pesantren di sekitar Pasuruan. Meskipun sibuk, Kholifah tetap mempertahankan kualitas dan prinsip yang telah diajarkan orang tuanya, yaitu mengutamakan rasa dan kesehatan. "Semua bahan yang saya gunakan murni asli, dimasak seperti biasa. Termasuk bahan-bahannya semuanya tidak ada bahan yang dapat membuat batuk atau alergi," jelas Kholifah.
Nama "Saparuwa" sendiri menyimpan kisah menarik. "Sapar" diambil dari bulan Safar, memperingati kelahiran anak pertama pendiri usaha, sementara "Ruwa" berasal dari bulan Ruwah (Sya'ban), bulan di mana warung ini pertama kali dibuka. Nama tersebut menjadi simbol perjalanan panjang dan ikatan keluarga yang melekat pada usaha ini. Uniknya, warung ini hanya melayani pembelian bungkus selama Ramadhan, sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Es Campur Saparuwa dijual dengan harga Rp 10.000 per gelas dan Rp 15.000 per plastik (porsi besar).
Di tengah persaingan minuman modern, Es Campur Saparuwa tetap eksis. Hal ini membuktikan bahwa cita rasa tradisional yang konsisten dan kualitas bahan baku yang terjaga mampu bertahan dan bahkan diminati lintas generasi. Irsya Priongko, salah satu pelanggan setia, mengungkapkan, "Pas segarnya, saya sering menikmati es ini saat bulan Ramadhan. Es-nya bisa diminum ramai-ramai di rumah." Kisah Es Campur Saparuwa bukan hanya sekadar bisnis kuliner, tetapi juga sebuah cerita inspiratif tentang kegigihan, kelestarian tradisi, dan warisan rasa yang menyegarkan dari generasi ke generasi.
Jam Operasional: * Ramadhan: 15.30 - 17.30 WIB * Hari Biasa: 09.00 - 17.00 WIB