Uji Coba Usai, Kereta Tanpa Rel IKN Dikembalikan ke Tiongkok
Setelah melalui serangkaian uji coba sejak Agustus hingga Oktober 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, unit kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) secara resmi dipulangkan ke negara asalnya, Tiongkok. Konfirmasi pengembalian ini disampaikan oleh Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw. Menurutnya, perusahaan manufaktur CRRC Qingdao Sifang telah membawa kembali ART pada hari Kamis, 1 Mei 2025.
"Rangkaian ART tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada Kamis dini hari dan diberangkatkan ke China menggunakan kapal pada Kamis tengah malam," ujar Troy pada Jumat, 2 Mei 2025.
Wacana mengenai pengoperasian kereta tanpa rel di IKN sebenarnya telah bergulir sejak awal tahun 2023, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kala itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan rencana penggunaan kereta beroda karet tanpa masinis atau automated guideway transit (AGT), serupa dengan yang digunakan di skytrain Bandara Soekarno-Hatta, dengan kapasitas 50 orang per set.
"Dan saran yang akan kita lakukan adalah AGT. AGT adalah jenis kereta api yang menggunakan roda karet seperti yang di Soekarno-Hatta dan dia bisa berjalan dengan kapasitas 50 orang. Jadi tidak mesti trainset 150 orang. Harapannya, dia bisa menghasilkan jumlah headway (selang waktu antar kereta) yang rapat," kata Budi Karya pada 25 Maret 2023.
Proyek ART ini merupakan hasil kolaborasi antara Otorita IKN dan Norinco, dengan partisipasi dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), serta tindak lanjut dari pertemuan antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi China Li Xiaopeng pada awal tahun 2024.
Kereta ini terdiri dari dua rangkaian, masing-masing dengan tiga gerbong berkapasitas total 302 penumpang. Rencananya, rute yang akan dilalui meliputi sumbu kebangsaan, sumbu barat, dan sumbu timur, dengan kecepatan jelajah 40 km/jam dan target waktu tunggu di setiap pemberhentian selama 5 menit. Moda transportasi modern ini dipinjamkan secara gratis oleh pihak Tiongkok untuk diuji coba di IKN. Pemerintah hanya perlu menyiapkan jalur khusus ART dan marka jalannya.
ART menggunakan baterai dan dipandu oleh sensor yang membaca marka jalan, sehingga diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi fosil. Kereta ini beroperasi di jalan raya biasa seperti kendaraan bermotor lainnya, melalui lintasan virtual yang telah ditetapkan.
Rangkaian ART tiba di IKN pada akhir Juli 2024 dan mulai diuji coba sejak 10 Agustus 2024, dengan rute melingkar dari Gedung Kemenko 3 menuju Gedung Kemenko 2 dan kembali ke Gedung Kemenko 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Setelah menjajal ART, Presiden Joko Widodo menyebutnya sebagai transportasi yang terjangkau, jauh lebih murah dibandingkan MRT dan LRT, dengan biaya pengadaan sekitar Rp 70 miliar. Selain itu, ART juga dinilai ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik.
Awalnya, ART ditargetkan dapat beroperasi secara terbatas dan melayani masyarakat pada perayaan HUT RI ke-79 tanggal 17 Agustus 2024 di IKN, menjadi perayaan perdana di ibu kota baru tersebut. Bahkan, trem otonom sempat dioperasikan untuk mengangkut tamu undangan dari Istana Negara usai upacara, dengan kapasitas maksimum 150 orang.
Budi Karya sempat menyampaikan bahwa ART akan diujicobakan hingga Oktober 2024 dan masih dapat dicoba secara gratis hingga Desember 2024. Setelah proses Proof of Concept (PoC), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dan Otorita IKN akan melakukan evaluasi sebelum dipamerkan untuk umum.
Namun, pada November 2024, muncul kabar mengenai rencana pengembalian ART ke Tiongkok. Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan bahwa hasil penilaian dan evaluasi menunjukkan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum berfungsi dengan baik.
"Hasil dari penilaian Proof-of-Concept (PoC) ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik," ujarnya.
Sesuai dengan diskusi antara OIKN dan lintas kementerian dan lembaga (K/L) dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara, OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian kereta tanpa rel di IKN. Karena hasil evaluasi menunjukkan bahwa kereta belum beroperasi dengan optimal, Norinco diminta untuk mengembalikan kereta ke Tiongkok.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada rencana untuk mengganti unit ART yang telah dikembalikan dengan unit yang baru dan belum ada kelanjutan kerjasama antara Otorita IKN dengan perusahaan manufaktur penyedia yaitu CRRC Qingdao Sifang.