Ribuan Ijazah di Jakarta Terkatung-katung Akibat Tunggakan Biaya Sekolah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya mengatasi permasalahan ribuan ijazah siswa yang tertahan di sekolah. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa penahanan ijazah ini disebabkan oleh tunggakan biaya sekolah yang mencapai belasan juta rupiah per siswa. Kondisi ini menghambat para siswa, terutama dari keluarga kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.

Permasalahan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Melalui program pemutihan ijazah, pemerintah berupaya membantu siswa-siswa yang terkendala biaya. Pada tahap kedua program ini, sebanyak 371 siswa telah menerima bantuan untuk menebus ijazah mereka. Sebelumnya, pada tahap pertama, 117 siswa juga telah menerima bantuan serupa. Total dana yang telah dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 1,69 miliar dan telah membantu 488 siswa. Meskipun demikian, masih ada sekitar 6.652 ijazah yang tertahan dan memerlukan penanganan lebih lanjut.

Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa program pemutihan ijazah ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam membantu warganya. Ia menyampaikan apresiasi kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta yang telah turut berkontribusi dalam program ini. Program ini juga menjadi bagian dari program unggulan 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap, dengan adanya program ini, tidak ada lagi siswa yang terhambat masa depannya karena masalah biaya. Diharapkan dengan memiliki ijazah, mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mendapatkan pekerjaan yang layak.

Untuk mengatasi masalah tunggakan biaya sekolah secara berkelanjutan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk mengkaji ulang sistem bantuan pendidikan. Tujuannya adalah agar bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan mencegah terjadinya penunggakan biaya sekolah di masa mendatang. Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi yang terbaik bagi siswa yang mengalami kesulitan keuangan.