Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan Lewat Operasi Pasar di Kantor Pos
Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan Lewat Operasi Pasar di Kantor Pos
Mentri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan pengecekan langsung terhadap pelaksanaan operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Jakarta Timur, Sabtu (8/3/2025). Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan dan memastikan harga komoditas pangan yang dijual tetap berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), guna menstabilkan harga pasar menjelang bulan Ramadan. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi pada periode tersebut. Amran menekankan pentingnya komitmen seluruh pihak untuk mencegah penjualan di atas HET, demi terwujudnya keadilan dan keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Amran meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan. Operasi pasar yang telah berjalan di 750 kantor pos di seluruh Indonesia ini ditargetkan akan menjangkau 1.000 titik dalam waktu dekat, dan bahkan hingga 4.000 titik menjelang Idul Fitri. Ambisius, namun realistis mengingat kesiapan infrastruktur PT Pos Indonesia yang memiliki lebih dari 2.000 kantor pos yang berpotensi menjadi lokasi operasi pasar. Namun, perlu diperhatikan ketersediaan pasokan barang dari BUMN pangan untuk menunjang perluasan operasi pasar tersebut.
Berikut rincian harga komoditas pangan yang dijual di bawah HET dalam operasi pasar di Kantor Pos Jakarta Timur:
- Beras Premium: Rp 72.000/5kg (HET Rp 79.000/5kg)
- Beras SPHP: Rp 60.000/5kg (HET Rp 62.200/5kg)
- Gula Pasir: Rp 15.000/kg (HET Rp 17.500/kg)
- Minyakita: Rp 14.700/liter (HET Rp 15.700/liter)
- Daging Kerbau: Rp 75.000/kg (HET Rp 80.000/kg)
- Daging Ayam: Rp 34.000/kg (HAP Rp 40.000/kg)
- Telur Ayam: Rp 27.000/kg
- Bawang Putih: Rp 32.000/kg (HAP Rp 38.000/kg)
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, turut memberikan keterangan mengenai perkembangan operasi pasar. Ia optimis target 1.000 titik operasi pasar akan tercapai dalam waktu dua hingga tiga hari. Tonggo juga menjelaskan potensi perluasan operasi pasar hingga 4.000 kantor pos menjelang Idul Fitri, seiring dengan kesiapan infrastruktur dan ketersediaan pasokan yang terus ditingkatkan. Namun, perlu adanya koordinasi yang efektif antara PT Pos Indonesia dan BUMN pangan untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan komoditas pangan dalam operasi pasar ini. Keberhasilan operasi pasar ini akan berdampak signifikan pada stabilitas harga dan daya beli masyarakat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan PT Pos Indonesia berkomitmen untuk memastikan terjaganya stabilitas harga pangan, khususnya menjelang dan selama bulan Ramadan. Operasi pasar ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat dan menjaga daya beli tetap terkendali. Keberhasilan program ini bergantung pada koordinasi yang baik antara pemerintah, BUMN, dan seluruh pihak terkait dalam menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi yang lancar.