Perseteruan di Dunia Kuliner: Penulis Buku Resep Tuding Influencer Plagiat Karya
Dugaan Plagiarisme Resep Memicu Konflik Antara Penulis dan Influencer
Dunia kuliner di Australia tengah diwarnai perseteruan terkait dugaan plagiarisme resep. Dua penulis buku resep terkemuka melayangkan tuduhan serius kepada seorang influencer makanan ternama, Brooke Bellamy, atas dugaan penjiplakan resep karya mereka. Kasus ini memicu perdebatan mengenai perlindungan hak cipta dalam dunia kuliner dan etika berbagi resep.
Bagi sebagian juru masak, resep bukan sekadar daftar bahan dan langkah-langkah pembuatan. Resep adalah identitas, warisan, bahkan aset berharga yang dijaga kerahasiaannya. Namun, di era digital, berbagi resep menjadi semakin mudah melalui berbagai platform, termasuk media sosial. Kemudahan ini memunculkan dilema etika, terutama terkait hak cipta dan kepemilikan intelektual.
Secara hukum, resep makanan atau minuman sulit didaftarkan sebagai merek dagang atau hak cipta murni. Perlindungan hak cipta dapat diberikan jika resep tersebut disertai dengan penjelasan detail dan ekspresi substansial yang unik. Artinya, deskripsi kreatif dan orisinal dari proses memasak atau membuat kue, yang melampaui sekadar daftar bahan, dapat dilindungi. Namun, perlindungan ini tidak mencakup daftar bahan itu sendiri, langkah-langkah dasar pembuatan, atau hasil akhir hidangan. Orang lain tetap bebas mengekspresikan resep yang sama dengan cara yang berbeda.
Tuduhan Penjiplakan Resep dan Reaksi Terkait
Nagi Maehashi, seorang penulis buku resep dan pemilik situs web RecipetTin Eats, menjadi salah satu pihak yang melayangkan tuduhan kepada Brooke Bellamy. Maehashi menyoroti kemiripan deskripsi dalam resep caramel slice dan baklava milik Bellamy dengan karyanya. Para pembaca Maehashi pun turut menyuarakan temuan serupa.
Tak lama berselang, penulis Sally McKenney ikut bergabung dengan tuduhan serupa. McKenney menuding Bellamy telah menjiplak resep kue vanila miliknya. Maehashi, yang telah berkecimpung dalam dunia kuliner sejak 2014, memiliki dua buku resep dan situs web yang populer.
Bellamy, yang juga pemilik toko kue Brookie Bakehouse di Queensland, Australia, serta seorang influencer TikTok dengan banyak pengikut, membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengklaim bahwa buku resepnya berisi 100 resep orisinal yang telah ia kembangkan selama bertahun-tahun. Bahkan, salah satu resep yang dituduhkan sebagai hasil plagiat diklaim telah dibuat oleh Bellamy jauh sebelum Maehashi menerbitkannya.
Upaya Hukum dan Respons Penerbit
Maehashi tidak tinggal diam. Ia menempuh jalur hukum dengan menggandeng pengacara dan menghubungi penerbit buku Bellamy, Penguin Random House Australia. Maehashi merasa bahwa karyanya telah dieksploitasi secara terang-terangan demi keuntungan tanpa izin dan tanpa memberikan kredit yang layak.
Pihak Penguin Random House Australia membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua resep dalam buku Bellamy adalah karya orisinal sang influencer. Meski demikian, Bellamy menawarkan untuk menghapus resep-resep yang dipersoalkan dari cetakan ulang buku di masa mendatang sebagai upaya untuk meredam konflik.
Bellamy juga menyatakan rasa hormatnya kepada Nagi Maehashi dan mengakui bahwa inspirasi dari sesama chef, penulis buku masak, blogger makanan, dan kreator konten adalah hal yang wajar dalam pengembangan resep saat ini. Kasus ini membuka diskusi yang lebih luas mengenai batasan inspirasi dan plagiarisme dalam dunia kuliner yang semakin dinamis.